Perahu Angkut 7 Mahasiswa KKN UGM Terbalik di Maluku, 1 Meninggal

- Kapal terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang
- Lima mahasiswa selamat, satu hilang, dan Septian meninggal dunia
- Satu mahasiswa masih dalam pencarian, UGM melakukan koordinasi intensif untuk penanganan darurat dan pendampingan bagi mahasiswa
Sleman, IDN Times - Seorang mahasiswa UGM peserta KKN-PPM di Maluku Tenggara bernama Septian Eka Rahmadi meninggal dunia, Selasa (1/7/2025).
Septian meninggal saat kapal yang ditumpanginya bersama enam mahasiswa KKN lainnya terbalik di Perairan Debut, Maluku Tenggara.
1. Kapal terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamadji menyebut peristiwa ini terjadi ketika Septian bersama enam mahasiswa lainnya mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program revitalisasi terumbu karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR).
Saat itu mereka berangkat bersama lima warga lokal dengan dua unit speedboat pukul 11.00 WIT. Namun salah satu kapal terbalik saat gelombang pasang dan angin kencang terjadi saat perjalanan pulang.
2. Lima mahasiswa selamat

Menurut Rustamadji, lima mahasiswa selamat dari insiden ini, sementara satu mahasiswa masih hilang, dan Septian dinyatakan meninggal dunia pukul 15.28 WIT.
Septian tercatat sebagai mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.
"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan," kata Rustamadji.
3. Satu mahasiswa masih dalam pencarian

Lebih lanjut, Rustamadji mengatakan upaya pencarian masih dilakukan terhadap mahasiswa yang hilang. "Sejauh kita terus melakukan upaya koordinasi maksimal dalam proses pertolongan dan pencarian untuk korban yang belum ditemukan," kata Rustamadji.
Selain itu, UGM melalui DPKM dan fakultas terkait terus berkoordinasi dengan bupati beserta jajaran Pemda Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta KAGAMA Maluku guna memastikan penanganan darurat, dan pendampingan bagi mahasiswa.
"UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," jelasnya.