PDIP Mau Usung Anies Cagub Jakarta, Ganjar: Semoga Bisa Bernegosiasi

Ganjar menyebut wacana PDIP mengusung Anies merupakan wujud keterbukaan partainya untuk mengusung siapapun yang layak maju dalam pilkada, meski bukan berasal dari kader. Keterbukaan ditunjukkan adanya tahap rekruitmen yang diikuti dari proses seleksi dengan berbagai pertimbangan internal partai.

"Saya kira kita terbuka ya, ketika ada kader sendiri disiapkan, bagus kita siapkan. Kalau tidak pasti kita membuat kesepakatan, seandainya mendukung, atau mengusung calon dari luar, apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil," ujar mantan gubernur Jateng itu.

Menurut Ganjar, kesepakatan yang dijalin antara PDIP, kandidat calon, dan pengusung lainnya untuk memastikan konsistensi kerja sama mereka.

"(Kesepakatan) nilai-nilai demokrasi, secara ideologis lah, bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah," ujar Ganjar.

"Agar politisi yang kita dukung nanti bisa konsisten, bisa melihat bagaimana sejarah di awal dan menyamakan persepesi serta sikap agar ketika merespons situasi itu tidak ke kiri dan ke kanan, (tapi) lurus," sambungnya.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan sudah mengirimkan surat usulan bakal calon Gubernur DKI Jakarta ke DPP PDI Perjuangan. Pantas mengatakan terdapat 10 nama yang diusulkan DPD PDIP DKI Jakarta. Salah satu nama yang masuk dalam surat usulan itu adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Sudah disampaikan semua nama-nama yang terjaring, termasuk Anies," ujar Pantas kepada jurnalis, Rabu (12/6/2024).

Pantas mengatakan, surat usulan nama-nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta dikirim sebelum Rakernas V PDI Perjuangan akhir Mei 2024. Dari 10 nama itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan memilih satu kandidat yang cocok di Pilgub DKI Jakarta.

"Itu kan masih proses tahap awal, masih akan ada proses tahap berikutnya di DPP. Tinggal di DPP-nya digodog. Saat ini tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung sendiri di DKI Jakarta. Nah kondisi seperti itu mau tidak mau kan harus menjadi pertimbangan, jadi tidak bisa juga ngotot-ngototan," katanya.