COVID-19 Melandai, Selter Isoter UII Kembali Dinonaktifkan

Semoga tidak perlu diaktifkan lagi, ya

Sleman, IDN Times - Angka kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah menurun. Pemerintah juga telah memberikan pelonggaran bagi aktivitas masyarakat.

Oleh karena itu, selter isolasi terpadu (isoter) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terletak di Rusunawa Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang KM 14,5, Besi, Sleman, kembali dinonaktifkan sejak Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Selter UII Direaktivasi, Pasien COVID-19 Bisa Isolasi Gratis

1. Isoter merawat 40 pasien selama gelombang ketiga

COVID-19 Melandai, Selter Isoter UII Kembali DinonaktifkanSelter isoter UII kembali dinonaktifkan. (Dok. Humas UII)

Koordinator Isoter UII, dr. Nur Aisyah Jamil, mengatakan Isoter UII diaktifkan selama kurang lebih satu setengah bulan untuk menghadapi gelombang ketiga COVID-19. Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya merawat 40 pasien hingga sehat kembali. 

Menurut dia, persiapan reaktivasi selter tergolong singkat, hanya 1-2 minggu. Namun, kondisinya masih lebih baik jika dibandingkan dengan saat menghadapi gelombang kedua COVID-19. Untuk itu, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

“Segala usaha (peran yang dilakukan) tidak ada yang bisa membalasnya kecuali menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT. Atas nama pengelola mohon maaf sebesar-besarnya apabila selama interaksi ada hal-hal yang kurang berkenan,” tuturnya dalam acara penutupan di UII, Sleman, 8 April 2022, dilansir laman resmi UII.

Aisyah yang menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas Kedokteran UII ini turut berharap selter Isoter UII tak perlu dibuka kembali di masa mendatang.

“Tapi jika kondisi mengharuskan, maka kami berkomitmen untuk menghidupkan kembali ISOTER UII,” tandasnya.

2. Masih waspadai kenaikan kasus pascamudik Lebaran

COVID-19 Melandai, Selter Isoter UII Kembali DinonaktifkanIlustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier UII, Zaenal Arifin, juga menyampaikan terima kasihnya bagi semua pihak yang telah berperan aktif mengelola isoter.

“Fasilitas ISOTER UII salah satu fungsi utamanya adalah membuat masyarakat nyaman,” ujarnya.

Menurut Zaenal, jumlah pasien saat gelombang ketiga memang lebih rendah dibandingkan gelombang sebelumnya. Namun, adanya fasilitas seperti isoter UII bisa membuat masyarakat merasa aman. 

Ia juga berharap pandemik COVID-19 segera berakhir, agar Isoter UII bisa resmi ditutup.

“Saat ini kita hanya menonaktifkan, apabila dibutuhkan maka bisa diaktifkan kembali,” ungkapnya.

Satgas COVID-19 UII sendiri, kata dia, masih mewaspadai adanya kenaikan kasus pascamudik Lebaran tahun ini.

“Jika nantinya, tidak ada kenaikan kasus, maka artinya antibodi masyarakat Indonesia sudah baik,” pungkasnya.

3. Tim nakes siap sewaktu-waktu dibutuhkan

COVID-19 Melandai, Selter Isoter UII Kembali DinonaktifkanZaenal Arifin (kiri) didampingi dr. Nur Aisyah Jamil (kanan) memberikan sertifikat dan cinderamata kepada salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Isoter UII. (Dok. Humas UII)

Perwakilan tenaga kesehatan yang turut bertugas di ISOTER UII, dr. Dwi Rizki Ananda, turut mengungkapkan harapannya agar COVID-19 lekas selesai.

“Saya harap tidak ada gelombang lanjutan setelah omicron,” kata dia.

Menurutnya, gelombang omicron kemarin jauh lebih terkendali daripada gelombang delta.

“Dari tim tenaga kesehatan sendiri juga sudah memberikan kesediaan serta kesiapannya jika sewaktu-waktu kembali dibutuhkan dalam pengelolaan ISOTER UII,” imbuhnya.

Baca Juga: Soal Logo Halal, UII: Spiritnya Bagus, Komunikasi Publiknya Kurang

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya