Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)
Sementara, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan dengan adanya layanan BPJS Kesehatan ini, pihak rumah sakit dalam menangani pasien tidak perlu mempertanyakan biayanya. Apalagi tingkat jaminan kesehatan masyarakat Bantul saat ini sudah mencapai 97 persen.
"Jadi bisa dikatakan bahwa pasien yang berobat ke RSUD Saras Adyatma merupakan pasien BPJS Kesehatan sebab sudah 97 persen warga Bantul terlindungi asuransi kesehatan. Meski ada juga yang BPJS Kesehatan dibayar secara mandiri oleh masyarakat," ungkapnya.
Sebagai RSUD tipe D yang penting, bangunan RS yang belum selesai akan diselesaikan. RS ini juga sudah memiliki empat dokter spesialis sehingga tinggal melengkapi sarana dan prasarana pada 2023 dan 2024 agar memberikan pelayanan yang paripurna.
"Jadi setelah hari penandatanganan kerja sama dengan BPJS Kesehatan maka mulai Rabu (31/5/2023), RSUD Saras Adyatma akan menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dijamin oleh BPJS. Termasuk pasien dalam kondisi darurat yang memiliki jaminan BPJS Kesehatan juga akan dilayani," ucapnya.
Lebih lanjut Halim mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah satu fokus pembangunan di Bantul. Oleh karenannya, sarana dan prasarana terus dilengkapi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang semakin baik dari tahun ke tahun termasuk angka harapan hidup.
"Kalau angka harapan hidup masyarakat Bantul rata-rata 74 tahun maka dengan sarana dan prasarana kesehatan termasuk jamin kesehatan gratis bagi masyarakat diharapkan usia harapan hidup masyarakat Bantul bisa mencapai 112 tahun," ujar Halim sembari berkelakar, "Itu bisa tercapai kalau layanan kesehatan kita semakin semakin baik dan semakin sempurna."