Pasar Hewan Siyono Harjo Gunungkidul Kembali Dibuka Minggu

Gunungkidul, IDN Times - Pasar Hewan Siyono Harjo di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul akan dibuka kembali pada Minggu (12/6/2022) besok. Pasar hewan ini sempat ditutup sementara hampir dua pekan akibat ditemukannya ternak yang bergejala mengarah ke Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
1. Pasar Hewan Siyono Harjo dibuka bersamaan dengan hari pasarannya

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan rencana penutupan Pasar Hewan Siyono akan berlangsung hingga 14 Juni 2022. Namun karena tanggal 12 Juni 2022 bertepatan dengan hari pasarannya, pasar hewan tersebut akhirnya dibuka lebih awal.
"Kita buka lebih awal bersamaan dengan hari pasaran Pasar Hewan Siyono Harjo yang jatuh pada tanggal 12 Juni 2022 besok," katanya, Sabtu (11/6/2022).
2. Syarat khusus bagi pedagang yang akan berjualan ternak

Meski Pasar Hewan Siyono Harjo dibuka lebih awal, Wibawanti mengatakan ada syarat khusus bagai pedagang yang akan berjualan ternak di pasar. Di antaranya, yakni kendaraan yang membawa ternak harus melalui kolam dipping atau kolam desinfektan.
"Saat hewan turun di ampalan langsung kita periksa, ada yang sakit langsung kita minta pulang," ujarnya.
Ternak dari luar daerah termasuk dari dalam DIY, pedagang harus membawa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
"Untuk hari pertama buka misalnya ada pedagang dari Bantul dan Sleman datang dan belum tahu aturan masih kita maklumi, namun untuk pasaran berikutnya harus membawa SKKH meski ternak dari dalam DIY," tuturnya.
"Tapi kalau pedagang luar DIY wajib bawa SKKH kalau tidak bawa akan kita tolak masuk pasar," tandasnya lagi.
Untuk memastikan persyaratan tersebut dipatuhi oleh pedagang pihaknya akan mengerahkan 45 personel gabungan bahkan nantinya akan ada laoratorium di pasar dan termasuk petugasnya.
"Setelah Pasar Hewan Siyono Harjo buka akan dilanjutkan dengan pembukaan Pasar Hewan Munggi, Kapanewon Semanu, pada 13 Juni 2022," terangnya.
3. Sebanyak 180 ternak suspek PMK, 22 ekor di antaranya positif

Lebih jauh Wibawanti mengatakan hingga saat ini ada 180 ternak yang suspek PMK. Sebanyak 22 ekor ternak di antaranya positif dan 7 ekor dinyatakan sembuh.
"Sejauh ini belum ditemukan kasus ternak positif PMK yang mati," jelasnya.