Bantul, IDN Times - Hari ketiga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK di Kabupaten Bantul yang mengujikan mata pelajaran bahasa Inggris berjalan sangat lancar. Gangguan dari kesulitan login hingga gangguan listrik mati sama sekali tidak terjadi.
Bupati Bantul, Suharsono turut memantau langsung pelaksanaan UNBK di SMK 1 Kasihan dan SMK Muhammdiyah Bambanglipuro, Bantul.
Suharsono mengatakan, protokol kesehatan untuk mengantisipasi COVID-19 juga disiapkan oleh pihak sekolah dengan menyediakan hand sanitizer, air mengalir dan sabun untuk cuci tangan, serta sterilisasi ruangan laboratorium beserta komputer dengan penyemprotan disinfektan.
"Jadi apa yang menjadi anjuran terkait pelaksanaan UNBK tingkat SMK yang bersamaan dengan wabah COVID-19 ini telah dilaksanakan oleh pihak sekolah," katanya usai meninjau pelaksanaan UNBK di SMK Muhammadiyah Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Rabu (18/3).
Suharsono juga mengatakan para siswa juga merasa nyaman dalam mengerjakan UNBK karena tidak ada lagi polisi yang mengawasi di dalam ruang ujian ataupun di sekitar ruang untuk ujian. Hanya ada pengawas yang siap membantu pelajar ketika mendapatkan masalah teknis ketika mengerjakan soal.
"Saya berharap sampai hari terakhir UNBK yakni Kamis (19/3) tetap berjalan normal. Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti UNBK pihak sekolah sudah menjadwal untuk mengikuti UNBK susulan," terangnya.
Sementara, Kepala SMK Muhammadiyah Bambanglipuro, Widada mengatakan jumlah pelajar yang mengikuti UNBK sebanyak 400 pelajar. Namun ada 1 siswa yang izin karena mengikuti acara olah raga dan nantinya akan diikutkan dalam UNBK susulan.
"Kita punya 3 laboratorium komputer yang digunakan untuk UNBK dan ujian dibagi dalam 3 sesi," katanya.
Kepala Balai Dikmen Disdikpora Bantul, Suhirman mengatakan jumlah peserta UNBK SMK di Kabupaten Bantul mencapai 5.887 siswa dari 13 SMK Negeri dan 46 SMK Swasta. Sedangkan SMK yang gabung UNBK dengan SMK lainnya sebanyak 2 SMK hal ini dikarenakan jumlah siswa tidak terlalu banyak.
"Jadi bukan karena tidak adanya laboratorium komputer sehingga harus bergabung dengan SMK lain namun syarat jumlah siswa yang kurang sehingga bergabung UNBK dengan SMK lainnya," ujarnya.
Suhirman menambahkan selama pelaksanaan UNBK mulai hari pertama hingga hari ketiga berjalan cukup lancar dan jika ada pelajar peserta UNBK yang tidak masuk pihak sekolah harus menelusuri secara detail alasannya karena saat ini baru mewabah COVID-19.
"Jadi memang detail masalah kesehatan pelajar harus sangat diperhatikan apalagi saat ini baru wabah COVID-19," terangnya.