Nama Siswa Mendadak Hilang, Wali Murid Geruduk Dinas Pendidikan Sleman

Sleman, IDN Times - Puluhan wali murid di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memadati Kantor Dinas Pendidikan setempat, Kamis (4/7). Mereka meminta kejelasan perihal nama anak-anak mereka yang tiba-tiba hilang dari daftar online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMP.
1. Hilang tak berbekas

Salah satu wali murid, I Wayan Bayu, 30, menuturkan, kedatangannya ke kantor Dinas Pendidikan Sleman guna mempertanyakan soal hilangnya nama anaknya dari daftar penerimaan siswa baru yang tercatat secara online.
"Tadi jam 1 siang kan harusnya sudah fix pengumuman penerimaan. Jam 1 siang pas, masih ada namanya. Tapi, setelah itu namanya langsung hilang," tutur warga Ngaglik, Sleman, tersebut.
Padahal, lanjut Bayu, sebelumnya nama anaknya sudah berada dalam zona hijau atau aman di daftar penerimaan SMPN 4 Ngaglik.
"Entah itu di pilihan pertama, kedua, atau ketiga, itu hilang semua," sebutnya.
Sementara Bonaventura Anto, 43, wali murid lain menyatakan hal serupa. Anaknya, sebelumnya sudah berada di zona hijau. Di mana menurut informasi yang ia terima dari pihak sekolah, situasi itu menandakan anaknya secara pasti telah diterima di sekolah yang didaftarkan.
"Zona (aman) sampai 151, anak saya 147. Yang 152 ke bawah itu merah semua. Tahu-tahu jam setengah dua namanya hilang, harusnya masuk ke pilihan kedua, tapi tidak ada. Pilihan kedua anak saya nilainya 340,7, yang di sana 340,1. Komanya tinggi anak saya kan, harusnya logikanya masuk situ," jelas warga Condongcatur itu.
2. Tergeser oleh siswa dengan rerata nilai lebih rendah

Anehnya, nama-nama siswa yang hilang tadi, kata Bayu melanjutkan, tiba-tiba tergantikan oleh siswa yang berada di peringkat bawahnya dalam daftar penerimaan siswa baru. Dengan kata lain, siswa yang memiliki rerata nilai lebih rendah.
"Yang berada di zona merah itu malah naik ke hijau. Diganti nama siswa lain, padahal nilainya di bawah punya saya," tegasnya.
Kemudian, lanjutnya, nama-nama yang sebelumnya tidak ada dalam daftar, mendadak naik menggantikan mereka-mereka yang di zona merah.
"Banyak yang naik. Wong tadi saja temennya adik saya, itu dia namanya muncul di SMPN 2 Mlati. Padahal dari kemarin itu dia tidak mendaftar ke situ. Tapi kok bisa muncul, masuk ke zona hijau lagi. Kan aneh," bebernya.
3. Dinas janji akan menelusuri hal ini

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Sri Wantini yang langsung menemui para wali murid, berjanji pihaknya akan mengusut kasus ini. Dimulai dari menelusuri nama-nama yang hilang tadi bersama pihak sekolah.
"Siswa yang datanya hilang, akan dimasukkan ke sekolah yang memenuhi kriteria," katanya.
Selepas data itu dilaporkan, pihaknya akan segera melakukan pengumuman hasil PPDB tingkat SMP ini. "Intinya pengumuman kalau semua sudah fix. Pengumuman melalui sekolah masing-masing," ucapnya.
Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 3 Sleman, Murdiwiyono usai melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan mengatakan, pihaknya akan menambah kuota murid yang diterima sebagai solusi dari masalah ini.
"Tidak usah khawatir. Intinya sekolah akan menambah kuota murid yang diterima," kata dia sembari menambahkan jika untuk saat ini kuota siswa baru yang diterima di sekolahnya sejumlah 160 anak.
"Kalau nilainya calon siswa yang datanya hilang itu masih di atas dari nilai terendah siswa yang sudah diterima, maka akan tetap kami terima. Kami tidak akan merugikan masyarakat," ujarnya menambahkan.