Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Layanan call center psikososial UGM. Dok:istimewa

Sleman, IDN Times - Untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka layanan call center psiko sosial.

Layanan yang sudah dimulai sejak Senin (6/4) ini bertujuan untuk mengurangi beban psikologis dan sosial yang dialami civitas akademika UGM akibat pandemi COVID-19.

1. Berikan bantuan kebutuhan psikologi dasar

ugm.ac.id

Tim Psikolog Satgas Covid-19 UGM, Dr.Diana Setiyawati menjelaskan, layanan ini dibuka untuk melayani mahasiswa yang merupakan kelompok paling rentan. Nantinya setiap civitas akademika yang menghubungi layanan ini akan diukur kebutuhannya.

Selanjutnya, dari hasil pengukuran dilakukan tindakan lanjutan, apakah diperlukan pendampingan psiko sosial selama menjalani phsyical distancing, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, bantuan psikolog maupun psikiater.

"Jika membutuhkan dukungan bisa menghubungi call center psiko sosial UGM di nomor 0811 285 1221," katanya pada Rabu (8/4).

2. Ratusan relawan siap membantu

ilustrasi menelepon (pexels.com/Kaboompics.com)

Diana menjelaskan, layanan call center ini dikembangkan oleh tim Health Promoting University UGM bekerja sama dengan Center for Public Mental Health (CPMH) dan Unit Konsultasi Psikologi Fakultas Psikologi UGM.

Anggota tim relawan yang berada di garda depan layanan call center merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi UGM. Relawan Psikologi Gajah Mada (Repsigama) juga diturunkan dan akan bekerja sama dengan sekitar 200 relawan mahasiswa lintas disiplin yang disiapkan bertugas di layanan call center psiko sosial secara bergantian.

"Mereka telah dibekali dengan phsycological first aid atau pertolongan pertama psikologis. Jadi saat mendengarkan keluhan sudah mampu menenangkan atau memberikan respon empatik," ucapnya.

3. Jika merasa cemas, jangan ragu untuk segera konsultasi

Pexels/Andrew Neel

Menurutnya Diana, kondisi yang tidak biasa seperti saat ini menuntut seseorang untuk beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi banyak ketidakpastian. Adapun beberapa reaksi yang muncul akibat perubahan tersebut antara lain, kecemasan, ketakutan, perasaan negatif atau positif berlebihan, sulit konsentrasi, nafsu makan berkurang atau berlebih, pola tidur terganggu, dan berbagai reaksi fisik yang membuat merasa tidak nyaman serta mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Jika merasakan hal tersebut jangan ragu untuk menghubungi layanan call center, kerahasiaan akan akan terjaga," paparnya.

4. Ada bermacam penyebab individu lebih rentan menghadapi perubahan

Pexels/Mentatdgt

Diana menjelaskan, terdapat bermacam penyebab individu menjadi lebih rentan dari yang lain saat menghadapi perubahan seperti saat ini. Di antaranya adalah memiliki penyakit fisik baik terkait COVID-19 atau penyakit lainnya, menderita sakit secara psikis sebelum masa pandemik ini, persoalan ekonomi hingga keterbatasan dalam belajar karena fasilitas tidak mendukung maupun konflik dengan keluarga karena terus menerus berada di rumah.

"Bisa juga karena dan lingkungan tempat tinggal maupun kos yang tidak kondusif seperti ukurannya terlalu kecil atau terlalu padat," terangnya. 

Editorial Team