Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Konstruksi Tol Jogja-Solo Masuk Ring Road, Ini Persiapannya

Kendaraan melintas di jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta dengan berlatar belakang Gunung Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Kendaraan melintas di jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta dengan berlatar belakang Gunung Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Sleman, IDN Times - Pengerjaan konstruksi pilar Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman dijadwalkan memasuki area ring road pada pertengahan Juni 2024 mendatang.

Rambu pemberitahuan adanya pengerjaan pilar penyangga tol melayang di atas ring road ini bakal diperbanyak. Tujuannya, menginformasikan kepada pengendara agar menghindari area proyek dan menempuh rute lain saat pengerjaan bergulir.

 

 

1. Pasang banyak rambu, Jalan Kabupaten-Kronggahan paling terdampak

Pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. (Dok. PT JJB)
Pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. (Dok. PT JJB)

Humas PT. Adhi Karya pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto menuturkan, proyek yang digarap sebelum dan sesudah Simpang Kronggahan ini akan memakan jalan selebar 12 meter di tengah ring road.

Pengembang rencananya memasang banyak rambu-rambu di sejumlah titik pada area tersebut, termasuk Jalan Kabupaten-Kronggahan yang diperkirakan akan terdampak lalu lintas sepanjang pengerjaan pemasangan bore pile.

"Memperbanyak pemberitahuan kalau ada proyek strategis nasional sedang pengerjaan di ring road, mohon mengambil atau mencari alternatif jalan lain," kata Agung pada, Jumat (6/6/2024).

Jalan Kabupaten-Kronggahan menjadi salah satu ruas utama untuk berbagai aktivitas pengendara, seperti menuju RSA UGM, distributor air mineral, minyak, gandum, hingga Kompleks Pemkab Sleman. Pengerjaan proyek tol diprediksi membebani arus lalu lintas di kawasan tersebut.

2. Tak bisa lakukan rekayasa lalu lintas

Pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. (Dok. PT JJB)
Pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. (Dok. PT JJB)

Pemasangan rambu dilakukan, kata Agung, menimbang pihak tol yang tak memiliki kewenangan untuk merekayasa lalu lintas. "Kalau kita kan enggak bisa, kewenangan rekayasa lalu lintasnya bukan ada di kita," ujarnya.

Jika beban kerja proyek besar, saat kontraktor perlu mendatangkan alat berat seperti crane, maka kendaraan besar akan dialihkan. 

"Tapi itu nanti, ini cuma gambaran, belum tertuang dalam bentuk final action plan," ungkapnya.

3. Beri opsi jalur perjalanan alternatif lebih awal

Proses penggarapan proyek Tol Jogja-Solo (Dokumentasi PT. Jasamarga Jogja-Solo (JMJ)
Proses penggarapan proyek Tol Jogja-Solo (Dokumentasi PT. Jasamarga Jogja-Solo (JMJ)

Tak hanya di seputaran Jalan Kabupaten-Kronggahan, menurut Agung, rambu-rambu pemberitahuan adanya konstruksi tol di tengah ring road rencananya bakal dipasang jauh dari lokasi proyek. Ia mencontohkan, pada titik pertigaan Maguwoharjo maupun Jalan Wates, sehingga diharapkan mampu memberi pilihan kepada pengendara untuk melinta  jalur Ring Road Selatan yang bukan menjadi lokasi konstruksi proyek.

"Nanti kita akan memperbanyak itu (rambu) untuk mengambil jalan alternatif dengan cara memberitahukan. Jadi para pengemudi itu dari jauh sudah tahu gambarannya," jelas Agung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us