6 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Minum Kopi Hitam, Siapa Saja?

- Kopi hitam tanpa pemanis bisa menurunkan risiko diabetes, alzheimer, dan obesitas.
- Penderita IBS, glaukoma, aritmia, kecemasan tinggi, diare, dan asam lambung tidak dianjurkan minum kopi.
- Kafein dalam kopi dapat memicu efek samping pada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu.
Kopi hitam yang dikonsumsi tanpa gula dan pemanis buatan memiliki banyak potensi manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Tak hanya memberikan dorongan energi, minuman pahit ini juga dapat menurunkan beberapa risiko penyakit seperti diabetes, alzheimer, dan obesitas, dikutip dari Healthline.
Meski demikian, beberapa orang dengan kondisi medis tertentu tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam, lho! Sebab, minuman berkafein ini bisa memicu efek samping pada beberapa orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebih. Nah, berikut beberapa kelompok yang tak dianjurkan minum kopi hitam!
1. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Ahli gizi dan diet terdaftar yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS), Angel Planells, mengatakan, penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi hitam, terutama dalam jumlah besar.
IBS adalah gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan gejala-gejala yang tidak nyaman pada perut, seperti kembung, sakit perut, dan diare. Adapun, alasan penderita IBS tak dianjurkan minum kopi karena kandungan kafeinnya dapat meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan kemungkinan diare yang menjadi gejala utama dari IBS.
"Jadi jika Anda memiliki IBS, dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, seperti kopi," ujarnya dikutip dari Eat This Not That.
2. Penderita glaukoma

Orang yang memiliki riwayat penyakit glaukoma tidak dianjurkan untuk minum kopi, terutama kopi hitam. Glaukoma merupakan penyakit mata yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan permanen.
"Tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang menderita glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi dianjurkan untuk membatasi atau menghindari asupan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan," ujar Planells.
Menurut penelitian oleh Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah yang lebih besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan untuk meningkatkan tekanan mata. Oleh karena itu, penderita glaukoma sebaiknya menghindari minum kopi.
3. Penderita aritmia

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Beberapa ahli tidak menganjurkan penderita aritmia untuk minum kopi karena kandungan kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah dan detak jantung.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan adanya potensi lonjakan jangka pendek dalam tingkat tekanan darah saat minum kafein. Namun, tidak ada cukup bukti konklusif tentang efek jangka panjang pada tekanan darah atau kesehatan jantung.
Meski demikian, penting bagi siapa saja dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang apakah atau berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi.
4. Orang yang memiliki kecemasan

Orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi atau rentan terkena serangan panik tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam berkafein. Pasalnya, kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu.
Penelitian dari Psikiatri Rumah Sakit Umum menemukan bahwa tingkat kafein yang lebih tinggi, sekitar lima cangkir kopi per hari berpotensi menyebabkan serangan panik pada mereka yang memiliki kecemasan yang ada. Oleh karena itu, seseorang yang kerap mengalami kecemasan atau serangan panik mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein.
5. Orang yang diare

Orang yang sedang diare tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam lantaran bisa memperburuk kondisinya. Sebab, kopi dapat merangsang usus karena mengandung kafein dan senyawa lain yang dapat meningkatkan kontraksi usus besar dan pergerakan tinja.
Oleh karena itu, minuman berkafein ini tidak dianjurkan sama sekali untuk diminum oleh mereka yang sedang mengalami diare lantaran bisa memperburuk kondisi kesehatannya. Selain itu, kopi juga merupakan pencahar alami, yang ketika dikonsumsi lebih dari dua cangkir sehari dapat menyebabkan diare.
6. Penderita asam lambung

Orang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, seperti maag, tukak lambung, dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) tidak dianjurkan untuk minum kopi, terutama kopi hitam berkafein. Ini karena, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup antara kerongkongan dan perut.
Ketika sfingter esofagus bagian bawah longgar, kondisi ini dapat menyebabkan isi lambung asam memasuki kerongkongan dan mengakibatkan gejala GERD yang tidak nyaman, seperti muntah dan sensasi terbakar di bagian ulu hati.
Itulah beberapa kelompok yang tidak dianjurkan minum kopi hitam. Jika kamu ingin sesekali meminumnya, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya!