Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hujan Lebat di Bantul Sebabkan Tanah Longsor di 12 Titik

Ilustrasi tanah longsor tutup akses jalan.(IDN TImes/Wayan Antara)
Ilustrasi tanah longsor tutup akses jalan.(IDN TImes/Wayan Antara)

Bantul, IDN Times - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bantul pada Rabu (15/2/2023) menyebabkan pohon tumbang hingga tanah longsor di 12 kapanewon (kecamatan) Bumi Projotamansari.‎

1. Pohon tumbang terjadi di 21 titik dan tanah longsor di 12 titik

Ilustrasi pohon tumbang dan menimpa rumah. (Dok. BPBD Purbalingga)
Ilustrasi pohon tumbang dan menimpa rumah. (Dok. BPBD Purbalingga)

Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luluk Firmasnyah mengatakan pohon tumbang yang diakibatkan hujan deras disertai angin terjadi di 21 titik dan tanang longsor terjadi di 12 titik. 

"Tanah longsor terjadi Kapanewon Piyungan, Imogiri dan Kapanewon Dlingo. Tiga kapanewon tersebut memiliki daerah perbukitan yang masuk zona rawan longsor," katanya, Rabu (15/26/2023).

2. Pohon tumbang sebabkan atap rumah rusak hingga memutus jaringan listrik‎

Ilustrasi pohon tumbang dan menimpa rumah. (Dok IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi pohon tumbang dan menimpa rumah. (Dok IDN Times/Istimewa)

Pohon tumbang terjadi di beberapa kapanewon, yaitu Kasihan, Pandak, Sewon, Bantul, Pleret, Srandakan, Bambanglipuro, Pajangan, Piyungan dan Sedayu.

"Pohon tumbang menyebabkan rumah rusak, jalan terputus akibat pohon roboh melintang di jalan hingga merusaka jaringan listrik," katanya.

3. Tidak ada korban jiwa

Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Tim SAR gabungan bersama warga bergotong royong mengevakuasi pohon yang tumbang menimpa rumah dan menutup akses jalan. BPBD juga memberikan bantuan berupa terpal pada rumah yang atapnya rusak akibat tertimpa pohon dan memberikan logistik untuk gotong royong.

"Untuk pohon yang tumbang proses evakuasi sudah hampir ditangani semuanya. Sedangkan untuk tanah longsor juga dilakukan penanganan secara gotong royong," ungkapnya.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana hidrometereologi, sedangkan kerugian material masih didata oleh petugas.

"Data kerusakan kemungkinan masih bertambah karena ada beberapa titik masih dilakukan asesmen," ungkapnya.‎

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Ratusan Atlet Pelajar DIY Terima Penghargaan dari Pemda

19 Sep 2025, 05:20 WIBNews