Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polres Bantul Pajang Patung Kuda Lumping dari Knalpot Blombongan  

Polres Bantul Pajang Patung Kuda Lumping di Taman Adipura.(Dok.Polres Bantul)

Bantul, IDN Times - Taman Adipura Bantul kedatangan penghuni baru. Penghuni tersebut adalah sebuah patung kuda lumping yang terbuat dari bahan knalpot hasil sitaan petugas Satlantas Polres Bantul. 

Patung yang tersusun dari ratusan knalpot blombongan atau yang tidak standar tersebut dipajang bersebelahan dengan Tugu Adipura. 

1. Patung kuda lumping berbahan knalpot untuk edukasi warga

Kapolres Bantul AKBP Ihsan.(IDN Times/Daruwaskita)

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK mengatakan, patung kuda lumping berbahan knalpot itu dibangun sebagai sarana edukasi masyarakat. Knalpot bising tersebut selama ini disita karena melanggar aturan dan mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. 

“Patung ini kami buat untuk monumen peringatan kepada masyarakat, karena penggunaan knalpot blombongan atau brong itu dilarang,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (1/4/2023).

2. Patung kuda limping ingatkan pengendara tak langgar aturan

Sepeda motor blombongan diamankan polisi.(Dok.Polres Bantul)

Menurutnya, knalpot brong masuk dalam pelanggaran lalu lintas karena tidak memenuhi persyaratan teknis laik jalan.

Selain disita, lanjut Ihsan pemilik knalpot brong juga bisa dikenakan sanksi satu bulan penjara atau denda Rp250 ribu. Karena itu, pembangunan patung knalpot brong diharapkan meningkatkan kesadaran pengguna jalan agar tidak melanggar aturan.

‘’Ide pembangunan patung kuda lumping berbahan knalpot brong itu muncul saat melihat banyaknya knalpot brong yang disita dari pengguna jalan,’’ ujarnya.

3. Kuda lumping ikon kesenian Kabupaten Bantul

Patung Kuda Lumping dari knalpot blombongan.(Dok.Istimewa)

Konsep kuda lumping dipilih karena sesuai dengan kebudayaan masyarakat Jawa yang ada di Bantul, yang masih mempertahankan kesenian kuda lumping. 

“Monumen itu untuk pengingat agar terus membudaya, maka dipilihlah bentuk kuda lumping dimana kesenian yang kerap disebut jathilan atau jaran kepang oleh masyarakat Jawa ini, menampilkan sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda yang merefleksikan semangat heroisme,” jelasnya.

4. Semua pihak diminta turut menjaga keberadaan patung kuda lumping

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry. (Dok. Polres Bantul)

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jefrry menyampaikan harapannya semua pihak untuk menjaga dan merawat patung tersebut. ‘’Semoga patung kuda lumping ini, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bijak dan santun dalam berkendara,’’ tutupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us