Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Bergejolak, Bulog DIY Sudah Salurkan 3 ribu Ton Kedelai Subsidi

Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Yogyakarta, IDN Times - Hadapi gejolak harga kedelai, Pemerintah mencoba menggelontorkan subsidi. Subsidi tersebut diharapkan dapat mengurangi beban para perajin tahu dan tempe.

Kepala Bulog Divre Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), M Attar Rizal, menyebut kedelai subsidi yang disalurkan di DIY sudah mencapai 3 ribu ton.

“Subsidi ini berupa pengurangan Rp1.000 dari harga kedelai per kilogramnya,” ucap Attar, Senin (21/11/2022).

1. Dikhususkan bagi anggota Kopti

Ilustrasi pekerja menyelesaikan produksi tahu (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Attar mengatakan, subsidi yang diberikan pemerintah kali ini dikhususkan pada perajin tahu dan tempe yang tergabung dalam Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti).

“Subsidi itu misal harganya Rp13.500 per kilogram, kami jual Rp12.500 per kg. Jadi kami kurangi Rp1.000. Nanti subsidinya akan dibayarkan pemerintah, sesuai kebutuhan koperasi. Saat ini sudah sampai tahap ketiga,” ujarnya.

2. Kebutuhan kedelai masih mengandalkan impor

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama ini pemenuhan kedelai di dalam negeri, masih banyak mengandalkan dari impor. Kedelai banyak diimpor dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Brazil, dan beberapa negara lainnya.  

Attar menyebut subsidi untuk mengurangi beban para perajin tahu dan tempe ini, rencananya akan diberikan hingga akhir tahun 2022 ini.

“Untuk perpanjangan belum bisa memastikan, masih menunggu kebijakan dari pusat,” ucap Attar.

3. Harga di pasar masih tinggi

Ilustrasi kedelai (IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti, mengatakan harga kedelai di DIY dalam beberapa waktu terakhir memang terbilang tinggi. Ia menyebut harga kedelai pada kisaran Rp15 ribu per kg.

Disebutnya harga kedelai memang mengikuti harga nasional. “Memang masih meroket ya, untuk kedelai itu. Untuk produksi kedelai, memang DIY masih kurang. Masih tergantung impor, dari Amerika, Brazil,” ucap Syam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us