Masjid Gedhe Kauman Tiadakan Salat Tarawih, Takjil Diantar ke Rumah

Kota Yogyakarta, IDN Times - Masjid Gede, Kauman Yogyakarta meniadakan kegiatan salat tarawih selama bulan Ramadan.
Keterangan Takmir Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, Azman Latif tidak adanya salat tarawih agar tidak ada kerumunan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jadi kita tidak bisa berkerumun sehingga Ramadhan kali ini tidak menggelar tarawih berjamaah," kata Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif, seperti dilansir Antara Kamis (23/4).
Baca Juga: Sejarah Kampung Kauman, Tempat Lahirnya Muhammadiyah
1. Hal ini untuk menjamin kesehatan umat muslim
Menurut Azman, peniadaan ini sesuai dengan kesehatan, karena tidak ada yang dapat menjamin setiap individu terhindar 100 persen penularan virus corona.
"Ini untuk saling menjaga masing-masing jamaah karena tidak ada yang tahu. Mungkin juga kita orang tanpa gejala (OTG). Kita beribadah atau shalat yang banyak pahalanya adalah yang sesuai tuntunan, bukan sesuai kemantapan," kata dia.
2. Kegiatan selama Ramadan dilakukan melalui media radio dan online
Meski demikian, kata Azman, secara umum kegiatan Ramadhan 1441 Hijriah tetap digelar dengan menggunakan metode yang berbeda.
Ia mencontohkan untuk kegiatan pengajian menjelang berbuka puasa akan disiarkan melalui Radio Saka FM, milik Masjid Gedhe Kauman, serta melalui pengeras suara, sedangkan tadarus Al-Qur'an akan digelar melalui aplikasi zoom.
3. Pembagian takjil dibagikan langsung ke ruamh warga
Penyuguhan takjil atau makanan berbuka puasa yang populer dengan gulai kambingnya, menurut Azman, tetap dihadirkan Masjid Gedhe Kauman. Hanya saja, makanan berbuka puasa itu tidak disantap bersama-sama di masjid, melainkan dibagikan oleh pengurus masjid ke rumah-rumah warga.
"Makanan berbuka puasa akan kami bagikan ke rumah-rumah warga. Intinya tidak ada kumpul-kumpul. Kami yang bekerja keras," kata dia.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan