Kabupaten Sleman Kembangkan Tanaman Kopi di Lereng Gunung Merapi

Produksi kopi Sleman capai 754,30 kuintal

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman kini gencar membudidayakan tanaman kopi di kawasan lereng Gunung Merapi. Penanaman kopi dilakukan setelah erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 2010 lalu. Budi daya kopi di Kabupaten Sleman pada 2020 mencapai  253,79 hektare. Luasan itu mencakup budi daya kopi Robusta seluas 217,19 hektare dan Arabika seluas 36,60 hektare.

Wakil Bupati Sleman, Dana Maharsa menjelaskan total luas panen tanaman kopi mencapai 158,28 hektare. Terdiri dari Arabika mencapai 27,14 hektare dan kopi Robusta seluas 131,14 hektare.

"Total produksi kopi Kabupaten Sleman mencapai 754,30 kuintal yang terdiri dari produksi kopi Arabika sebesar 172,63 kuintal dan kopi Robusta sebesar 581,67 kuintal. Sedangkan untuk produktivitas kopi Arabika sebesar 6,21 kuintal per hektare dan kopi Robusta sebesar 4,44 kuintal per hektare," kata Danang Maharsa saat mendampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Pakualam X melakukan kegiatan Gerakan Tanam Kopi (Gertak) di kawasan lereng Gunung Merapi, Kelurahan Glagaharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Sleman, Sabtu (26/2/2022).

1. Tanaman kopi dibudidayakan di lereng Merapi

Kabupaten Sleman Kembangkan Tanaman Kopi di Lereng Gunung MerapiWakil Bupati Sleman Danang Maharsa bersama Wakil Gubernur DIY KGPAA Pakualam X melakukan Gerakan Tanam Kopi (Gertak) di kawasan lereng Gunung Merapi, Kelurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Sabtu 26 Februari 2022 / Antara

Danang Maharsa menambahkan tanaman kopi telah banyak dibudidayakan di wilayah lereng Gunung Merapi di Cangkringan, Turi dan Pakem.

"Pascaletusan Gunung Merapi, upaya pemulihan tanaman kopi terus diupayakan baik oleh pemerintah pusat, daerah maupun kabupaten," ujarnya dilansir Antara.

Menurut Danang Maharsa, dipilihnya lereng Merapi sebagai lokasi pelaksanaan Gerakan Tanam Kopi di Kabupaten Sleman dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Sleman untuk berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan budidaya kopi lereng Merapi.

2. Pemkab Sleman berupaya melakukan perluasan lahan

Kabupaten Sleman Kembangkan Tanaman Kopi di Lereng Gunung MerapiIlustrasi pohon kopi (IDN Times/Indiana Malia)

Danang Maharsa menerangkan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman juga sudah melakukan upaya perluasan lahan, rehabilitasi tanaman, pengutuhan maupun pengembalian tegakan.

"Selain itu juga melakukan pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, serta pengawalan pascapanen kopi. Semua upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman kopi lereng Merapi," katanya.

Baca Juga: 5 Kuliner Pedas Khas Jogja yang Rasanya Nampol, Bikin Merem Melek!

Baca Juga: 7 Lokasi Prewedding Outdoor Jogja, Romantis dan Memesona!

3. Gertak merupakan program Kementerian Pertanian

Kabupaten Sleman Kembangkan Tanaman Kopi di Lereng Gunung Merapipixabay.com

Sementara itu, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan bahwa Gertak merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) Direktorat Jenderal Perkebunan yang dilakukan di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, kualitas dan daya saing kopi yang ada di Indonesia.

Menurut dia, pada program Gertak ini juga tidak hanya fokus terhadap kualitas dan produksi kopi, namun juga terkait pemasaran dan penguatan kelembagaannya.

"Jadi harus ada konsepsi terintegrasi (pemasarannya) dari hulu ke hilir. Termasuk kelembagaanya ke depan harus kita siapkan," ujarnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya