DPRD DIY Minta Maaf Peserta Demo Tapera Diduga Kena Pukul
Yogyakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meminta maaf atas insiden kericuhan di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa memprotes program Tapera di halaman DPRD DIY, Senin (10/6/2024). Dari kericuhan itu, salah seorang peserta aksi mengalami luka di kepala hingga harus diperban.
"Saya minta maaf atas kericuhan hari ini," kata Huda ditemui di Kantor DPRD DIY, Senin kemarin.
1. Klaim bukan kesengajaan

Huda meyakini insiden yang terjadi bukanlah sebuah kesengajaan. Menurutnya, gesekan terjadi ketika para petugas keamanan DPRD hendak melaksanakan tanggungjawabnya.
"Saya kira memang emosional di lapangan, semoga tidak terjadi lagi. Saya bertanggungjawab atas itu semua. Atas nama DPRD, atas nama teman-teman security saya minta maaf. Tapi saya yakin yang tadi terjadi itu tanpa kesengajaan," ujarnya.
2. Pembinaan hingga potensi pemberian sanksi

Anggota Fraksi PKS itu berharap insiden tak berlarut-larut, dia turut menjamin pengobatan peserta aksi yang menjadi korban. Pembinaan terhadap petugas keamanan DPRD DIY akan dilakukan, termasuk menjatuhkan sanksi apabila tindak represif terbukti dilakukan.
"Nanti kami akan cek, kita belum cek seperti apa kejadiannya," pungkasnya.
3. Kader terluka, PMII lapor polisi
Sebelumnya, salah seorang peserta aksi dari Cipayung Plus yang merupakan kader PMII mengaku menjadi korban tindak kekerasan oleh oknum petugas keamanan DPRD DIY dan anggota kepolisian di tengah unjuk rasa memprotes program Tapera, Senin siang.
Insiden terjadi saat peserta aksi hendak melakukan bakar ban. Kader PMII bernama Ahmad Tomi Wijaya mengaku dipukul, diinjak-injak bahkan dilempar tabung pemadam api. Akibatnya, pelipisnya sobek hingga harus diperban. PMII DIY berencana melapor ke polisi guna mengusut kejadian itu.
Sementara itu Polresta Yogyakarta akan memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian guna mendalami peristiwa ini. Termasuk memeriksa anggotanya sebagaimana tudingan peserta aksi.