Sleman, IDN Times - Setelah sempat digadang-gadang bakal mencalonkan diri menjadi Bakal Calon Bupati Sleman, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengaku saat ini lebih memilih fokus untuk mengikuti seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) daripada maju dalam Pilkada Sleman 2020.
Sebagai aparatur sipil negara (ASN), Sekda merupakan jabatan tertinggi. Untuk itu, Harda mengaku sedang berusaha keras untuk bisa lolos menjadi Sekda.
Harda menyebutkan tidak mau ambil pusing dengan Pilkada Sleman 2020. Yang menjadi konsennya saat ini yakni mengambil hati tim panitia seleksi dan Bupati Sleman agar bisa mendapatkan penilaian yang baik. Selain itu, dirinya juga sedang berkonsentrasi kepada tugas yang diembannya sebagai Kepala BKAD Sleman.
"Jangan kaitkan saya dengan Sleman 1. Saya sedang bekerja keras. Ini (penyerahan laporan keuangan 2019 kepada BPK) juga momen yang menunjukkan tanggung jawab jabatan saya di BKAD, " terangnya pada Senin (20/1).
Menurut Harda, jabatan Sekda yang dia kejar merupakan jabatan tertinggi dalam ASN. Sebagian ASN, dia ingin melihat peluang tersebut dan berharap bisa menuangkan ide-ide untuk kemajuan masyarakat Sleman serta membantu Bupati dalam menjalankan tugasnya.
"Insyaallah saya hari ini asesmen di provinsi. Kalau Sekda otomatis karena ada peluang. Itu karier tertinggi di ASN, dan saya pribadi bisa menuangkan ide-ide saya untuk kemajuan masyarakat Sleman. Saat ini tidak ada pilihan lain, kecuali saya konsentrasi. Selaku ASN saya mengikuti pansel Sekda," jelasnya.
Harda menyebutkan, untuk bisa lolos dalam seleksi Sekda Sleman, dirinya harus bisa mengalahkan empat calon lain. Empat calon tersebut di antaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Agung Armawanto; Inspektur Inspektorat Sleman Hery Dwikuryanto; Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Hery Sutopo; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sleman Kunto Riyadi.
"Saya sedang berjuang mengalahkan empat orang itu. Masalah Sleman 1 saya tidak ada komentar apapun," terangnya.