Viral, Ajakan Serbu Pantai Parangtritis Pakai Baju Warna Hijau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times-Ajakan wisatawan untuk datang ke Pantai Parangtris Kabupaten Bantul menggunakan baju hijau, pada Minggu 22 September 2019, pukul 10.00 WIB menjadi viral.
Ajakan "Ayo ribuan orang serbu Parangtritis pakai baju hijau" yang diunggah oleh Ali Syahr mendapatkan ribuan tanggapan dari warganet
Lalu apa tanggapan Komandan Sar Pantai Parangtritis Ali Joko Sutanto terkait ajakan menggunakan pakaian warna hijau datang ke Pantai Parangtritis?
1. Warna hijau sebagai warna kebesaran ratu laut selatan
Baju warna hijau kata Ali sejak dahulu menjadi mitos tidak boleh dipakai saat berkunjung ke Pantai Parangtritis atau pantai selatan Bantul karena merupakan warna kebesaran dari ratu kidul sehingga dipercaya akan celaka jika menggunakan pakaian warna hijau.
"Kan itu hanya mitos saja dan kenyataannya ada wisatawan yang datang ke pantai Parangtritis menggunakan pakaian warna hijau baik-baik saja," kata Ali kepada IDN Times, Sabtu (20/7).
Baca Juga: Pemkab Bantul Janji Kurangi Sampah Plastik
2. Yang bikin celaka adalah mandi di palung
Ali justru mengaku senang jika ada wisatawan yang tidak lagi mempercayai mitos tersebut. Menurutnya yang paling banyak membuat wisatawan mengalami kecelakaan atau tenggelam adalah mandi di laut yang terdapat palungny.
"Tidak taat kepada peraturan adalah yang paling bahaya. Sebenarnya mandi agak ke tengah pun kalau tidak berada di palung ya aman-aman saja. Namun tentu kita akan memperingatkan karena jelas ada larangan tidak boleh mandi baik di daerah palung maupun tidak di daerah palung," ungkapnya.
3. Dinas Pariwisata tak pernah melarang wisatawan menggunakan pakaian warna hijau
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan larangan wisatawan menggunakan pakaian warna hijau.
"Ya kita tak pernah melarang wisatawan menggunakan pakaian warna hijau dan itu bukan ranah Dinas Pariwisata," katanya.
Baca Juga: 7 Mitos dan Fakta di Balik Peristiwa Sejarah Dunia