Pasien COVID-19 Over Kapasitas, Pemkab Bantul Tambah Tempat Tidur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Meningkatnya kasus harian COVID-19 menyebabkan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul melebihi kapasitas.
Pemkab Bantul berencana untuk menambah tempat tidur di sejumlah rumah sakit rujukan, yaitu RSPS Bantul (RSUD Panembahan Senopati Bantul) Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) di Bambanglipuro hingga RS PKU Muhammadiyah Bantul.
1. Penambahan tempat tidur untuk pasien kritikal dan nonkritikal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit di atas 100 persen.
"Alhamdulilah, kemarin Deputy Kementerian Maritim dan Investasi telah mengunjungi RSLKC Bambanglipuro dan akhirnya kita bersepakat untuk menambah kapasitas tempat tidur untuk rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan di Kabupaten Bantul," katanya, Minggu (25/7/2021).
RSKLC Bambanglipuro akan ditambah sebanyak 30 buah. Sehingga total jumlah tempat tidur menjadi 80 buah.
"RSPS dan PKU Muhammadiyah Bantul juga sama akan menambah tempat tidur untuk pasien kritikal (ICU) dan non kritikal," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Kematian Pasien COVID-19 Tinggi, Luhut Beberkan Penyebabnya
2. RSLKC Bambanglipuro belum pernah alami kedaruratan oksigen
Tentang kebutuhan oksigen, Agus menambahkan pihaknya belum pernah mengalami kedaruratan persediaan. Hingga Sabtu (24/7/2021), Agus mengaku masih memiliki stok oksigen yang baru saja dipasok oleh produsen oksigen Samator
"Ya sempat deg-degan karena stok oksigen menipis namun dengan usaha keras, oksigen bisa datang sehingga ada stok yang aman bahkan bisa membantu rumah sakit lainnya," ucapnya.
3. RSLKC Bambanglipuro setiap hari butuh 30-40 tabung oksigen
Kepala RSLKC Bambang Lipuro, dr. Tarsisius Glory mengatakan setiap harinya membutuhkan 30 hingga 40 tabung oksigen. Untuk pemenuhan oksigen, RSLKC juga didukung dengan oksigen konsentrator, karena RS itu juga merawat pasien COVID-19 kategori sedang ke arah berat juga yang butuh oksigen sangat banyak.
"Kita juga backup dengan mesin oksigen konsentrator yang diberikan oleh pemerintah pusat. Termasuk sejumlah selter di Bantul baik selter kabupaten dan kalurahan juga dibagikan mesin oksigen konsentrator," ucapnya.