Jogja Air Show 2020 Ditunda, Pedagang Sea Food Pantai Depok Kecewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Agenda tahunan Jogja Air Show 2020 yang rencananya akan di gelar tanggal 20-22 Maret resmi dibatalkan. Hal ini terkait adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
Baca Juga: Unik, Band Ini Ajarkan 6 Cara Mencegah Corona dengan Musik
1. Jogja Air Show yang akan berlangsung 20-22 Maret Ditunda
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Annihayah mengatakan berdasarkan rapat terbatas pada 13 Maret 2020 terkait antisipasi meluasnya COVID-19, serta adanya Surat Edaran Kemenhan RI dan telegram Kaster KSAU menyatakan pelaksanaan Jogja Air Show yang dilaksanakan pada 20-22 Maret 2020 di Lanud Adisutjipto, Pantai Depok, dan Bukit Watu Gupit Gunungkidul, ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Kita mendukung adanya kebijakan dari pemerintah pusat, dan menunda Jogja Air Show 2020i," katanya, Selasa (17/3).
2. Penundaan Jogja Air Show jadi pukulan pengusaha kuliner seafood Pantai Depok
Penundaan Jogja Air Show menjadi pukulan berat bagi pelaku usaha kuliner sea food di Pantai Depok, Kabupaten Bantul.
Salah satu pengusaha kulier seafood di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan agenda Jogja Air Show diakui mampu mendongkrak kunjungan wisatawan di Pantai Depok.
"Pasti itu jadi pukulan bagi pengusaha kuliner sea food di Pantai Depok. Karena dipastikan akan banyak yang menikmati kuliner," ungkapnya.
3. Sejak COVID-19 merebak pengunjung Pantai Depok turun drastis
Sejak merebaknya COVID-19, menurut Dargon yang merupakan panggilan akrab Dardi Nugroho mengatakan, jumlah pengunjung Pantai Depok turun drastis bahkan saat ini kondisi pantai sepi.
"Biasanya setiap akhir pekan tak ada waktu istirahat, karena melayani konsumen namun sekarang sepi bahkan harus mengurangi pekerja," ujarnya.
4. Berita COVID-19 jangan dibesar-besarkan
Dardi Nugroho bersama pengusaha kuliner sea food di Pantai Depok, berharap pemberitaan tentang COVID-19 tidak terlalu dibesar-besarkan, sehingga semua orang menjadi takut dan seperti akan terjadi isolasi.
"Kalau itu terjadi terus kami mau makan apa. Kita juga sadar dan waspada terkait penularan COVID-19. Tapi mohon berita jangan dibesar-besarkan," tuturnya.
Baca Juga: Kepala Pustral UGM Bantah Ada Warga Pustral yang Suspect COVID-19