Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Bantul Kurangi Stok hingga 50 Persen

Kebutuhan hewan untuk kurban di Bantul dipastikan aman

Bantul, IDN Times - ‎Jelang Idul Adha, pedagang di Bantul kurangi stok hewan kurban hingga 50 persen.  Hal ini terpaksa dilakukan untuk menekan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Salah seorang pedagang hewan kurban di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Wahyu Sinangsih mengatakan pihaknya sengaja mengurangi stok hewan kurban khususnya sapi hingga 50 persen dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. 

"Saat Idul Adha tahun 2021, saya memiliki stok 100 ekor sapi kurban namun untuk tahun ini hanya menyediakan 50 ekor sapi kurban," katanya, Selasa (5/7/2022).

1. Harga sapi kurban naik hingga Rp2 juta per ekor‎

Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Bantul Kurangi Stok hingga 50 PersenIlustrasi ternak sapi untuk kurban.(doc.istimewa)

Pengurangan stok sapi kurban kata Wahyu dilakukan atas imbauan dari dokter hewan agar bisa menekan penyebaran wabah PMK. Meski mengurangi stok, permintaan hewan kurban tetap tinggi. 

"Saat ini ada 60 ekor sapi kurban di kandang saya, semuanya sudah laku terjual. Tinggal mengirim ke sohibul saat penyembelihan saja," ujarnya.

Menurutnya harga sapi kurban terendah Rp17 juta, sedangkan yang tertinggi dijual Rp25 juta. Harga tersebut naik sekitar Rp2 juta dibandingkan harga jual sapi kurban pada tahun 2021.‎

"Sebenarnya permintaannya masih tinggi namun untuk menjaga sapi kurban tetap sehat dan tidak terpapar PMK maka tidak lagi menambah stok," ucapnya.

2. Datangkan sapi kurban dari wilayah aman PMK

Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Bantul Kurangi Stok hingga 50 PersenTernak sapi yang akan dijual oleh pedagang di pasar hewan.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu pedagang hewan kurban di Kalurahan Tirtonirmolo, Ahmad Suroyo mengatakan permintaan hewan kurban khususnya sapi pada tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Tahun 2021, permintaan hewan kurban sapi hanya 148 ekor, untuk tahun ini mencapai 154 ekor.

Agar sapi kurban tetap dalam kondisi sehat, Ahmad mengaku mendatangkan sapi dari Kabupaten Gunungkidul yang bukan merupakan zona merah PMK. Selain itu terdapat pemeriksaan rutin kesehatan hewan dari dokter hewan.

"Sampai saat ini semua sapi kurban dipastikan dalam kondisi sehat. Sudah diperiksa oleh dokter hewan," ucapnya.

Sementara pedagang hewan kurban jenis kambing dan domba asal Kapanewon Kasihan, Setyono mengatakan pihaknya menyiapkan tak kurang 500 ekor kambing untuk kurban. Diperkirakan menjelang Idul Adha permintaan akan terus meningkat.

"Untuk harga mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp6 juta. Permintaan paling banyak jenis domba," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak Bantul

Baca Juga: Profil dan Biodata Ndarboy Genk, Penyanyi Koplo Asal Bantul

3. Stok hewan kurban di Bantul dijamin aman‎

Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Bantul Kurangi Stok hingga 50 PersenKepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan pihaknya menggencarkan pemeriksaan ternak kurban milik para pedagang atau peternak untuk memastikan ternak kurban saat disembelih dalam kondisi sehat.

"Kita ingin memastikan ternak kurban saat disembelih dalam kondisi sehat. Ternak yang terpapar PMK kan tidak boleh untuk kurban. Harus sembuh dahulu sebelum disembelih," ungkapnya.

Joko juga memastikan kebutuhan ternak korban baik sapi, domba dan kambing masih mencukupi. Stok sapi untuk kurban saat ini mencapai 10 ribu ekor sedangkan untuk kebutuhan kurban sekitar 6 ribu ekor. Sedangkan ternak kambing atau domba stoknya mencapai 23 ribu ekor dan untuk kebutuhan kurban mencapai kisaran 14 ribu ekor.

"Jadi hewan kurban baik sapi, domba dan kambing aman di Bantul. Tapi harganya memang ada kenaikan," ujarnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya