Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Gantungkan Nasib pada Ikan Gogokan

Ikan Gogokan dihargai Rp200 ribu per kilogram

Bantul, IDN Times - Gelombang pasang dan angin kencang yang terjadi di Pantai Selatan Jawa, memaksa nelayan di Pantai Samas memburu ikan dengan menggunakan jaring eret.

Jaring eret adalah jaring yang diletakkan di tepi laut untuk menjaring ikan Gogokan. Ikan ini biasanya muncul saat udara dingin di tepi laut.

Baca Juga: Mengenal Pesawat Amphibi Gama V2 yang Dapat Memantau Bencana Alam

1. Ikan Gogokan akan muncul ketepian bibir pantai‎ saat musim dingin

Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Gantungkan Nasib pada Ikan GogokanIDN Times/Daruwaskita

Mugari salah satu nelayan Pantai Samas mengatakan ikan Gogokan akan muncul ke tepian pantai saat musim dingin yaitu antara bulan Juli dan Agustus.

"Biasanya ikan Gogokan yang muncul rata-rata beratnya di atas 10 kilogram, habitatnya di tengah laut namun ketika musim dingin ikan akan muncul di tepi laut mencari suhu yang lebih hangat dan makan makanan ikan kecil," ungkapnya kepada IDN Times, Selasa (16/7).

2. Gogokan mahal karena yang diburu kataknya bukan dagingnya‎

Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Gantungkan Nasib pada Ikan GogokanIDN Times/istimewa

Mugari mengatakan ikan Gogokan yang diburu bukanlah daging namun gelembung atau katak yang terdapat dalam perut ikan. Gelembung atau katak yang mirip kerupuk mentah berwarna putih pucat,  berharga mahal, kegunaannya adalah bahan benang jahit operasi.

"Setahu saya harganya bukan per kilogram lagi namun per inch atau lebar dari katak tersebut. Semakin besar ikan maka kataknya semakin mahal," ungkapnya.

3. Nelayan melaut hanya pasang jaring kendengan

Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Gantungkan Nasib pada Ikan GogokanIDN Times/Daruwaskita

Salah satu nelayan di Samas Tri Juwanto bercerita pada Senin malam (15/7) saat menjaring dirinya ikan Gogokan seberat 15 kilogram. "Harga per kilogramnya dihargai Rp200 ribu," katanya.

Jika beruntung sekali menabur jaring eret, nelayan bisa membawa pulang puluhan kilo ikan Gogokan. 

Baca Juga: Aplikasi Adopsi, Wadah Pertemuan Adopter dan Hewan Terlantar

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya