Bantul Siap Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Asal Tren COVID-19 Turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mengatakan pihaknya siap untuk membuka pembelajaran tatap muka pada semester genap Tahun Ajaran 2020/2021.
Namun, penerapan pembelajaran luring ini harus dengan disertai dengan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga: Vaksin Jadi Harapan Guru agar Bisa Tatap Muka dengan Siswa di Sekolah
1. Disdikpora Bantul sudah mencoba layanan konsultasi siswa dan guru
Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, mengatakan pihaknya sudah mulai menggelar layanan konsultasi pelajar untuk siswa SD dan SMP. Layanan tersebut dibagi dalam kelompok kecil-kecil serta penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Waktu pertemuan atau konsultasi siswa dan guru juga dibatasi. Kita juga menyiapkan satgas COVID-19 di setiap sekolah," katanya, Sabtu (28/11/2020).
Menurutnya, skenario pembelajaran tatap muka juga disiapkan seperti tidak ada waktu istirahat, tidak ada kantin, usai sekolah siswa harus pulang dan dipastikan tidak kerumunan.
"Kita sedang mencoba mengondisikannya," ucapnya.
2. Tren COVID-19 yang menurun jadi syarat
Sementara Pjs Bupati Bantul, Budi Wibowo, mengatakan pembukaan pembelajaran tatap muka harus mempertimbangkan grafik perkembangan konfirmasi positif COVID-19 di Bantul sebelum memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka.
Menurutnya melihat tren kasus konfirmasi pasien positif COVID-19 masih fluktuatif, terkadang naik dan terkadang turun sehingga keputusan pembelajaran tatap muka harus dilakukan dengan hati-hati dan harus ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau akhir Desember trennya justru naik maka kami tidak bisa ambil risiko," ucapnya.
3. Wali murid masih ketakutan anaknya ikut pembelajaran tatap muka
Sementara, salah seorang wali murid pelajar SMP Swasta di Bantul, Evi Hariyanti, mengaku masih takut jika anaknya harus belajar tatap muka pada awal Januari tahun depan. Menurutnya tren COVID-19 di Bantul tak menentu. Terkadang turun namun terkadang naik drastis. Terlebih DIY masuk zona merah COVID-19.
"Lebih baik saat ini dilakukan konsultasi tatap muka antara murid dengan guru dengan pembatasan siswanya serta jam pertemuan juga dibatasi," ungkapnya.
"Kalau memang mau dibuka pembelajaran tatap muka sebaiknya guru dan siswa dilakukan uji swab atau minimal rapid test sehingga kejadian penularan COVID-19 di sekolah seperti di Gunungkidul tak terjadi di Bantul," tambahnya lagi.
Baca Juga: Disdik Sleman Persiapkan Skenario Kegiatan Belajar Tatap Muka