Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Curah Hujan Masih Tinggi, Kulon Progo  Perpanjang Tanggap Darurat

Ilustrasi Tanah longsor di Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo. (Dok. BPBD Kulon Progo)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akan memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi longsor di sejumlah kapanewon.
  • Curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah bencana seperti tanah longsor, pohon tumbang, dan kerusakan infrastruktur di delapan kapanewon.
  • Penanganan bencana dilakukan bersama oleh warga, relawan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo serta penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak.

Kulon Progo, IDN Times - Curah hujan yang intensitasnya masih tinggi membuat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berencana memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Hal ini untuk mengantisipasi potensi terjadinya longsor di sejumlah kapanewon. 

1. Status tanggap darurat masih diperlukan

ilustrasi hujan lebat (unsplash.com/ Aditya Nara)

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Taufik Prihadi, menyatakan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi yang berlaku sejak Oktober hingga 31 Desember 2024 sedang diperpanjang.

"Status tanggap darurat bencana hidrometeorologi sedang dalam proses perpanjangan karena kondisi faktual curah hujan masih tinggi, sehingga potensi bencana hidrometeorologi ini masih kita perlukan," katanya pada Minggu, (5/1/2025) dilansir ANTARA.

Pihaknya juga tengah menunggu arahan Penjabat Bupati Kulon Progo terkait penanganan bencana serta informasi dari BMKG untuk memperkuat dasar perpanjangan status tanggap darurat.

2. Delapan kapanewon terdampak

Ilustrasi tanah longsor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kulon Progo sejak Rabu (1/1/2025) mengakibatkan sejumlah bencana, seperti pohon tumbang dan tanah longsor, di delapan kapanewon: Wates, Sentolo, Lendah, Temon, Girimulyo, Pengasih, Kokap, dan Panjatan.

Taufik mengatakan terdapat 11 kejadian tanah longsor, delapan pohon tumbang, serta laporan tanggul retak, tanah ambles, tanah bergerak, dan talut ambrol. "Talud yang ambrol di dekat Underpass Milir Pengasih menyebabkan air sawah menggenangi underpass," ucapnya.

Sebagian pohon tumbang dan tanah longsor dilaporkan merusak rumah warga. Selain itu, tanah bergerak di Kelurahan Hargotirto, Kokap, berpotensi mengancam bangunan rumah di sekitarnya.

3. Penanganan dilakukan dengan cepat

Ilustrasi Tanah longsor di Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo. (Dok. BPBD Kulon Progo)

Taufik memastikan semua kejadian yang dilaporkan telah ditangani dengan cepat. Penanganan dilakukan bersama oleh warga, relawan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo.

"Kami juga menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah warga yang rumahnya terdampak bencana," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us