Curah Hujan Makin Tinggi, Asosiasi Jeep Merapi Ingatkan Pemandu

Sleman, IDN Times - Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi mengingatkan pemandu wisata untuk berhati-hati saat membawa wisatawan. Hal ini disebabkan hujan yang sering terjadi sehingga mengakibatkan lahar hujan.
Pemkab Sleman telah menetapkan status tanggal darurat lahar hujan mulai 2 hingga 15 Desember 2021, hal ini disebabkan curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Merapi.
1. Pemandu jip wisata dilarang manuver di sungai

Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat, Dardiri mengungkapkan sungai berhulu di Merapi yang biasanya digunakan untuk melakukan manuver hanya dapat dilakukan di Kali Kuning . Namun saat situasi tidak memungkinkan, asosiasi melarang para pemandu wisata melakukan manuver.
"Satu-satunya yang berhulu di Gunung Merapi adalah Kali Kuning saja, makanya kita selalu waspada. Kalau di atas (puncak gunung) hujan, otomatis tidak turun ke Kali Kuning. Untuk Kali Gendol, memang setelah status Merapi menjadi siaga, jarang ada yang ke sana," ungkapnya pada Selasa (7/12/2021).
2. Pemandu wisata wajib pantau kondisi sungai

Dardiri mengatakan, saat banjir lahar hujan Gunung Merapi yang terjadi Rabu (1/12/2021) tak semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi terjadi aliran yang besar. Namun pihaknya terus mengingatkan agar semua pemandu maupun komunitas terus memantau informasi terkini melalui alat komunikasi HT maupun grup Whatsapp asosiasi.
"Imbauan sudah satu bulan ini, saya mengharapkan dalam situasi yang tidak memungkinkan, sungai yang berhulu dari Merapi harus di pantau terus. Saat ini kita cari aman, kita kan tidak tahu namanya bencana. Mendingan kita lebih jauh sedikit (jalurnya) tapi lebih aman," terangnya.
3. Sekitar 750 armada jip wisata masih aktif

Di masa pandemik saat ini sekitar 750 jip wisata Merapi masih aktif. Menurutnya, sebagian besar yang tidak aktif disebabkan kondisi keuangannya sedang tidak memungkinkan untuk memperbaiki armada.
Sejak penurunan PPKM di level 2, jumlah wisatawan, menurut Dardiri terdapat peningkatan. "Relatif meningkat luar biasa, hanya prokes tetap harus dilakukan. Setiap pagi diingatkan melalui grup asosiasi, karena kita hidup berdampingan dengan COVID-19," paparnya.