Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cekcok Soal APK, Pendukung Paslon di Sleman Diduga Dikeroyok

Ilustrasi pemukulan (Pixabay/Annabel P)
Intinya sih...
  • Pendukung pasangan calon Pilkada Sleman 2024 dikeroyok di Grogolan, Umbulmartani, Kamis malam.
  • Peristiwa bermula dari oknum melarang pemasangan alat peraga kampanye (APK), hingga terjadi perdebatan yang berujung pada penganiayaan.
  • Korban mengalami luka serius dan tim kuasa hukum meminta polisi segera menangkap pelaku pengroyokan.

Sleman, IDN Times - Seorang pendukung pasangan calon Pilkada Sleman 2024 nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo-Sukamto (Kusuka), diduga dikeroyok oleh sejumlah warga di RT 6 RW 25, Grogolan, Umbulmartani, Ngemplak, Kamis (7/11/2024) malam. Peristiwa ini sekarang masih didalami oleh kepolisian setempat.

1. Klarifikasi soal APK berujung digeruduk warga

Ilustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti

RDM, saksi kejadian mengungkapkan peristiwa dugaan penganiayaan ini. Ia menuturkan, rekannya yang berinisial A bersama dua temannya malam itu datang ke kediaman ketua RT setempat. A yang merupakan pendukung Kustini-Sukamto saat itu datang ke kediaman RT untuk meminta klarifikasi soal alat peraga kampanye (APK).

"Jadi ada oknum pada malam sebelumnya (6/11/2024) menghampiri kami dan bilang tidak boleh memasang baliho dengan alasan daerah "merah". Padahal waktu itu kami hanya memperbaiki baliho rusak yang sudah terpasang. Lalu tadi malam kami mau meminta klarifikasi itu ke oknum itu," ungkap RDM, Jumat (8/11/2024).

Menurut RDM, saat berada di lokasi, terjadi perdebatan lantaran sosok yang disebut oknum ini enggan menjelaskan secara terbuka mengenai perkataan sebelumnya. Setelahnya, oknum itu tiba-tiba mengambil motor dan meninggalkan tempat sebelum kembali lagi bersama puluhan warga.

"A yang sempat debat sama oknum itu langsung diincar sama orang-orang itu. Langsung dikeroyok sampai kepala dan telinganya keluar darah," terang RDM.

"Saya bertiga itu berusaha misah dan akhirnya bisa meredam pas A itu jatuh. Sempat masih yang bilang "pateni wae" gitu juga. Tapi kita langsung ambil A dan kita bawa pergi dari lokasi itu," sambungnya.

2. Pendarahan pada kepala dan luka lebam di sekujur tubuh

Foto hanya ilustrasi (IDN Times/Daruwaskita)

Terpisah, tim kuasa hukum Kusuka, Enji Pusposugondo menyampaikan bahwa korban langsung dibawa ke RS Panti Nugroho untuk dilakukan perawatan dan visum.

"Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami pendarahan di bagian kepala, telinga dan lebam di sekujur tubuh. Dokter juga bilang korban mengalami gegar otak sedang," beber Enji.

Enji menambahkan, pihaknya juga sudah membuat laporan ke Polresta Sleman mengenai kejadian ini. Timnya meminta kepada arapat penegak hukum untuk segera bertindak menangkap para pelaku pengeroyokan.

"Kami tidak ingin demokrasi pada saat penyelenggaraan Pilkada yang diatur dan dijamin undang-undang, malah dilanggar dengan menggunakan cara barbar. Aparat penegak hukum harus turun melakukan penegakan hukum dengan adil," pungkas Enji.

3. Saling lapor dua kubu bertikai

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, sementara membenarkan soal adanya pelaporan terkait dugaan peristiwa penganiayaan di Grogolan, Umbulmartani, pada Kamis malam. 

"Tapi, paginya ada laporan lagi ke kami, yaitu dari pihak yang bertikai dengan pelapor pertama, jadi saling lapor," kata Riski saat dihubungi, Jumat.

Riski menambahkan, kepolisian saat ini telah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), termasuk mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.

"Awalnya memang karena masalah APK, salah paham, tapi mereka tentunya pada argumen masing-masing. Tapi ya kami fokus pada tugas kami saja, kami sudah olah TKP dan mencari petunjuk-petunjuk terkait," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us