Bupati Gunungkidul Minta Bantuan Pangan Jangan Dijual untuk Beli Rokok

- Bantuan beras disalurkan kepada warga berpenghasilan rendah
- Gunungkidul mendapatkan alokasi tertinggi di DIY dengan 95.920 penerima bantuan
- Bupati Gunungkidul meminta bantuan beras tidak digunakan untuk membeli rokok atau skincare
Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah pusat melalui Perum Bulog Kanwil Yogyakarta mulai menyalurkan Bantuan Pangan Beras (BPB) tahun 2025 kepada keluarga penerima manfaat di Kabupaten Gunungkidul. Bantuan Pangan Beras (BPB) ini merupakan beras cadangan pemerintah untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025.
1. Bantuan beras diberikan kepada warga berpenghasilan rendah

Kepala Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati mengatakan bantuan beras diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Untuk tahun ini, secara nasional bantuan pangan beras menyasar 18,27 juta jiwa penerima. Jumlah ini memang turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 22 juta,” ujarnya di Balai Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Selasa (22/7/2025).
2. Jumlah penerima bantuan pangan di Gunungkidul

Dari 18,27 juta penerima bantuan beras, Provinsi DIY mendapatkan alokasi sebanyak 331.795 penerima bantuan. Pemkab Gunungkidul menempati posisi tertinggi dengan 95.920 penerima, atau sekitar 29 persen dari total provinsi.
“Di Kapanewon Saptosari sendiri ada 6.269 penerima, dan di Kalurahan Kepek tercatat ada 891 penerima,” terangnya.
Ninik menyampaikan bantuan beras yang disalurkan merupakan beras medium dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog. Setiap penerima mendapatkan dua karung beras masing-masing 10 kilogram karena penyaluran dilakukan sekaligus untuk alokasi bulan Juni dan Juli.
”Beras ini adalah beras medium CBP yang ada di gudang Bulog, walaupun sebagian ada yang dari Jogja, karena memang kami atur distribusinya, jadinya ada yang dari Logandeng, juga ada yang kami support dari Yogyakarta. Intinya adalah semua dikelola oleh Kanwil Yogyakarta untuk pemerataan stok," terangnya.
3. Bantuan beras jangan dijual untuk beli rokok

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti mengingatkan bantuan sosial harus dimanfaatkan secara tepat dan tidak digunakan untuk keperluan konsumtif yang tidak mendesak.
“Kalau ada penerima bantuan yang masih menghabiskan uangnya untuk rokok atau skincare, mohon pak lurah dan tokoh masyarakat untuk melakukan evaluasi. Kita harus jujur dan tegas, agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Endah menekankan pentingnya perubahan mentalitas sebagai syarat keluar dari jerat kemiskinan.
“Pemerintah bisa membantu, tetapi yang bisa mengubah nasib adalah diri sendiri. Kita harus berani merevolusi mental dan disiplin dalam hidup, agar bisa naik derajat dari kemiskinan,” pungkasnya.