Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Benteng dan saluran air kuno ditemukan di Museum Sejarah Purbakala Pleret di Kedaton, Pleret, Kabupaten Bantul.(Humas Pemda DIY)

Bantul, IDN Times- Benteng dan saluran air kuno ditemukan di Museum Sejarah Purbakala Pleret di Kedaton, Pleret, Kabupaten Bantul. Penemuan benda bersejarah itu terjadi saat proses ekskavasi di selatan museum tersebut.

Tenaga Ahli Ekskavasi Dinas Kebudayaan DIY Danang Indra Prayudha menyatakan pengembangan Museum Sejarah Purbakala Pleret harus menyesuaikan dengan temuan cagar budaya terbaru.

"Temuan baru arkeologis era Raja Amangkurat I ini berada di lokasi yang nantinya akan dikembangkan sebagai pengembangan Museum Pleret, maka desain museum harus menyesuaikan dengan temuan terbaru ini," kata Danang Indra Prayudha, Selasa (14/3/2023).

Danang mengatakan penyesuaian itu telah diatur dalam Peraturan Cagar Budaya, apabila mendirikan bangunan baru setidaknya ada jarak dua meter dari objek cagar budayanya.

 

1. Ekskavasi dilakukan awalnya untuk pengembangan museum

Benteng dan saluran air kuno ditemukan di Museum Sejarah Purbakala Pleret di Kedaton, Pleret, Kabupaten Bantul.(Humas Pemda DIY)

Danang menjelaskan awalnya ekskavasi atau penggalian arkeologis benteng di sisi barat Kedaton IV di Situs Keraton Pleret, sebelum ditemukan cagar budaya itu, merupakan tindak lanjut dari rencana Dinas Kebudayaan DIY mengembangkan Museum Pleret yang sekarang eksisting sampai ke selatan.

Menurutnya, dalam pengembangan itu, harus ada perencanaan, seperti bangunan, gedung, pembuatan pagar dan sebagainya. Untuk menindaklanjuti, pihaknya sudah melakukan survei lahan, apakah ada objek diduga cagar budaya atau tidak.

"Tindak lanjut itu kami lakukan dengan survei di lapangan pada 2022. Dalam survei, kami menemukan tumpukan bata di permukaan di dua titik, dari temuan ini kami kerjakan ekskavasi Kedaton IV tahap pertama pada 4 hingga 29 Maret 2022 untuk penelitian dan penyelamatan objek di bawahnya," ujarnya.

2. Tim Arkeolog mencocokan data dengan peta lama

Editorial Team

Tonton lebih seru di