TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 di DIY Bertambah, 3 Orang Sembuh

Dua PDP meninggal dunia

Ilustrasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan adanya berita suka sekaligus duka terkait pandemi virus corona di wilayahnya, Sabtu (11/4).

Kabar baiknya, tiga orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sementara kabar dukanya, jumlah pasien positif bertambah dan dua orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia.

Baca Juga: Menurut WHO, Ini 7 Gejala Tak Biasa dari Penderita COVID-19

1. Sudah 13 orang sembuh

Update data pasien COVID-19 di DIY, 11 April 2020. Twitter.com/humas_jogja

Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menyebutkan per Sabtu 11 April 2020 ini, ada tiga pasien positif yang dinyatakan sembuh dari corona.

"Tiga kasus dinyatakan sembuh, telah memperoleh hasil uji laboratorium dua kali," kata Berty dalam keterangan resminya, Sabtu.

Ketiga orang tersebut teridentifikasi, seorang pasien laki-laki warga Bantul berusia 7 tahun yang merupakan pasien kasus 7. Kemudian, laki-laki warga Kota Yogyakarta berumur 39 tahun dari kasus 13 dan perempuan warga Sleman berumur 61 tahun, kasus 16.

Dengan adanya berita baik ini, sekarang secara kumulatif ada 13 pasien di DIY yang berhasil sembuh dari COVID-19. Sebelumnya, pada hari Jumat (10/4) lalu juga diumumkan tiga pasien yang pulih dari virus berbahaya ini. Kondisi mereka bahkan dikatakan baik semenjak dinyatakan negatif kali pertama.

2. Tambahan satu kasus pasien positif

Ilustrasi (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Berty menyebut total kini ada 41 kasus pasien positif COVID-19 di DIY. Di mana 22 orang di antaranya hingga kini masih dalam penanganan tim medis.

Tambahan satu kasus datang dari pasien laki-laki berusia 46 tahun warga Sleman. Dia diklasifikasikan dalam kasus nomor 42. Mengingat, ada satu pasien yang ditarik ke daerah asalnya, yakni Kebumen, Jawa Tengah.

"Pasien ada kontak dengan kasus di Jakarta," kata Berty menerangkan soal pasien kasus nomor 42 ini.

Baca Juga: Mobilitas Tinggi Jadi Salah Satu Penyebab Melonjaknya ODP di Sleman

Berita Terkini Lainnya