BI: Ekraf Indonesia Hanya Kalah dari Hollywood, KPop, dan Drakor

Ekraf Indonesia tiga besar dunia, setelah AS dan Korsel

Sleman, IDN Times - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menyebut potensi Ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia berada pada posisi tiga besar dunia. Kontribusi ekraf terhadap PDB tercatat tinggi.

"Kontribusi Ekraf signifikan menempatkan Indonesia tiga besar negara dunia, di bawah AS dengan Hollywoodnya, dan Korea Selatan dengan KPOP dan Drakornya," ujar Filianingsih, saat membuka Grebeg UMKM di Pakuwon Mall Yogyakarta, Selasa (11/7/2023). 

1. Ekraf berkontribusi besar pada ekonomi

BI: Ekraf Indonesia Hanya Kalah dari Hollywood, KPop, dan DrakorIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Filianingsih menyebut Ekraf menjadi sektor penyumbang penting bagi PDB Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022, Ekraf di Indonesia berkontribusi 7,8 persen PDB nasional. "Tiga besar kontribusi utama yaitu kuliner, kemudian fesyen dan kriya," ungkap Filianingsih. 

Diungkapkannya Ekraf dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar bagi masyarakat. UMKM menyumbang hingga 97 persen penyerapan tenaga kerja.

2. Kinerja baik perekonomian

BI: Ekraf Indonesia Hanya Kalah dari Hollywood, KPop, dan DrakorIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Melihat sejumlah tren baik dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, ia optimis ekonomi akan terus tumbuh. "Hingga Mei 2023 Indonesia terus tumbuh positif. Didukung permintaan domestik dan kinerja ekspor yang positif," kata Filianingsih.

Ia juga menyebut kenaikan konsumsi rumah tangga terus berlanjut dengan didorong tiga hal. Pertama meningkatnya mobilitas masyarakat, kedua dengan membaiknya ekspektasi pendapatan masyarakat, dan ketiga terkendalinya inflasi.

Baca Juga: Tren Belanja Online saat Endemi, Pelaku UMKM Wajib Simak!

3. Proyeksi ekonomi Indonesia tetap tumbuh

BI: Ekraf Indonesia Hanya Kalah dari Hollywood, KPop, dan Drakorilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Investasi yang ada di Indonesia juga tetap kuat. Terutama pada investasi non bangunan yang tumbuh sejalan dengan kenaikan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Indonesia.

"Kami meyakini perbaikan ekonomi domestik akan berlanjut ke depan, pada kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen," ungkapnya.

Baca Juga: KAI Luncurkan Boarding Pass Through Value Beri Diskon untuk Penumpang 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya