TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tenaga Medis Disambut Riuh Warga, Rika "Mengungsi" demi Keluarga

Para tenaga medis COVID-19 ini tinggali Balai Pusdiklat

Rika, salah satu tenaga medis yang "mengungsi" ke Balai Pusdiklat Yogyakarta. IDN Times/Tunggul Damarjati

Yogyakarta, IDN Times - Rika Septi Handayani menjadi satu dari sembilan tenaga medis penanganan virus corona (COVID-19) yang pertama menghuni rumah singgah sementara di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta, Baciro, Gondokusuman.

Petugas kesehatan yang biasa bekerja di RSUD Kota Yogyakarta ini pun membeberkan latar belakangnya untuk mau sementara waktu mendiami Balai Pusdiklat ketimbang rumahnya.

Baca Juga: Mengharukan, Warga Baciro Jogja Bertepuk Tangan Sambut Tenaga Medis

1. Demi lindungi keluarga dan orang sekitar

Para tenaga kesehatan memberi love sign dari atas balkon. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Rika mengaku dirinya sengaja "mengungsi" ke Balai Pusdiklat demi keselamatan keluarganya. Karena menurutnya tidak ada yang bisa menjamin dirinya tak akan menjadi perantara penyebaran virus, meski selama ini dia dan rekan-rekan selalu menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan usai menangani pasien COVID-19.

"Kami beristirahat di sini semata-mata juga karena kami ingin melindungi keluarga kami. Kami sadar bahwa kami kontak dengan penderita COVID-19," katanya saat dijumpai di depan Gedung Nawa Cita Kompleks Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta, Baciro, Gondokusuman, Kamis (16/4).

"Kami pun tidak tahu apakah kami ini nanti pulang (meski) sudah dalam SOP yang benar-benar bersih, tapi namanya tidak tahu jadi kami berusaha melindungi diri kami dan keluarga agar tidak kontak terlalu lama dengan kami," ujar dia menambahkan.

2. Sumpah profesi

IDN Times/Tunggul Damarjati

Pahit memang kenyataan ini, tapi Rika mengaku tak punya pilihan lain. Karena, selain demi melindungi keluarga tercinta, ada tuntutan profesi yang wajib dipenuhi.

"Sedih, tapi inilah sumpah profesi yang harus kami jalani. Apapun keadaannya kami harus memberikan yang terbaik untuk pelayanan dan juga kami harus membesarkan hati keluarga yang kami tinggalkan," kata Rika dengan nada berat.

Sampai hari ini terhitung setidaknya 16 hari Rika dan rekan-rekannya tak pulang ke rumah dan hidup berjarak dengan keluarga. Sebelum ini, mereka harus tidur di salah satu ruangan yang disediakan RSUD Kota Yogyakarta.

Akan tetapi seiring bertambahnya pasien yang dirawat di sana, Rika dan rekan-rekan mau tak mau harus mengalah. Beruntung, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sigap dan dengan cepat menemukan fasilitas sebagai naungan para tenaga kesehatan ini.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah DIY yang sudah memberikan fasilitas kepada kami agar kami dapat beristirahat selama menjalankan tugas di ruang isolasi maupun di IGD," tandasnya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Positif COVID-19 di DIY Bertambah 1, 3 PDP Meninggal

Berita Terkini Lainnya