Mengharukan, Warga Baciro Jogja Bertepuk Tangan Sambut Tenaga Medis

Bentangkan poster, spanduk, hingga beri love sign

Yogyakarta, IDN Times - Tepuk tangan riuh warga menyambut kedatangan para tenaga medis penanganan corona (COVID-19) yang tiba di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta, Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (16/4).

Para tenaga medis itu sebelumnya sempat kesulitan untuk tinggal di kediamannya sendiri.

Baca Juga: Pemda DIY Siapkan Rp9 Miliar untuk Uang Insentif Tenaga Medis  

1. Disambut spanduk dan teriakan semangat

Mengharukan, Warga Baciro Jogja Bertepuk Tangan Sambut Tenaga MedisWarga membentangkan poster penyemangat untuk tenaga kesehatan. IDN Times/Tunggul Damarjati

Para petugas medis itu tiba di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta Kamis siang. Mereka datang beriringan menumpang mobil ambulans, dinas kesehatan, dan BPBD DI Yogyakarta.

Sepanjang jalan masuk kompleks Balai Pusdiklat, di situ berjejer belasan warga Kampung Baciro yang mengelu-elukan kedatangan sembilan petugas medis dari RSUD Kota Yogyakarta ini.

"Anda tidak sendiri" bunyi salah satu poster yang dibawa seorang warga.

Adapun yang bertuliskan "Untukmu para pahlawan, selamat bekerja" maupun "Kami warga Baciro siap menerima pahlawan kesehatan COVID-19".

Ketua RW 10 Baciro, Servasius Wue menyebut seharusnya masih banyak lagi warga yang antusias ingin ikut bergabung. Permasalahannya, ada aturan pembatasan jarak yang harus ditaati.

"Sebagian besar kita sudah tahu bahwa tenaga medis ini merupakan pahlawan kemanusiaan yang bekerja di garda paling depan. Sementara saat ini banyak di daerah-daerah itu yang memperlakukan beliau-beliau dengan tidak baik. Perawat ditolak, meninggal pun ditolak. Kami ingin memberikan warna yang berbeda," ujar Servas di lokasi.

Servas dan warga lain berpendapat para tenaga medis yang bertaruh nyawa ini sejatinya wajib diberikan penghormatan sebaik-baiknya. Harapannya, aksi seperti ini bisa bak virus, menyebarluas di tempat-tempat lain.

"Mereka semestinya diberikan gelar pahlawan," tegasnya.

2. Heroe Poerwadi sampai terisak

Mengharukan, Warga Baciro Jogja Bertepuk Tangan Sambut Tenaga MedisWakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi terisak saat memberikan keterangan. IDN Times/Tunggul Damarjati

Para tenaga medis ini kemudian diantar ke Gedung Nawa Cita. Namun, sebelumnya mereka diperiksa kesehatannya terlebih dahulu.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ikut mengantar sampai depan Gedung Nawa Cita. Pada momen inilah, disampaikannya apresiasi setinggi-tingginya bagi para penghuni baru Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta dari dirinya dan warga.

"Alhamdulillah tadi masyarakat juga luar biasa menyambut kedatangan teman-teman ... tadi pagi masyarakat menelpon saya. Mengatakan ... bahwa kami akan menyambut kedatangan para pejuang kemanusiaan...," ungkap Heroe yang mulai terisak.

Pada titik itu air matanya tak mampu dibendung. Heroe bahkan sampai harus berulang kali berhenti bicara karena tak kuasa menahan emosinya.

"Ditunjukkan dengan, ditunjukkan dengan, ditunjukkan dengan poster-poster yang dibuat sejak pagi tadi. Saya merasa ada sesuatu yang luar biasa siang ini. Masyarakat sangat terbuka dan memberikan kesempatan pada seluruh tenaga kesehatan untuk bisa menjalankan tugasnya dengan luar biasa," katanya.

Dirinya pun mengucap terima kasih kepada Pemda DIY karena tenaga medis ini disediakan tempat untuk beristirahat. Sebelumnya, mereka harus rela menginap 16 hari di ruangan milik RSUD Kota Yogyakarta.

Heroe tak menampik alasan mereka harus mengungsi lantaran ada yang ditolak oleh warga di tempat mereka tinggal. Padahal protokol tinggi kesehatan dan kebersihan sudah dijalankan agar mereka tak menjadi pembawa virus usai menangani pasien COVID-19.

"Pertama, awalnya mereka sempat ada yang tidak boleh pulang, tapi kemudian beberapa boleh. Ya daripada menjadi kontroversi di masyarakat, kemudian dinkes provinsi dan Pak Gub mencari untuk bisa dijadikan tampungan supaya teman-teman tenaga kesehatan secara kejiwaan juga nyaman," papar Heroe.

3. Tak semua ditolak

Mengharukan, Warga Baciro Jogja Bertepuk Tangan Sambut Tenaga MedisPara tenaga kesehatan memberi love sign dari atas balkon. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Endang Pamungkasiwi mengatakan, para petugas medis yang menghuni balai diklat ini tak semuanya ditolak warga. Ada yang memilih mengungsi lantaran mempertimbangkan keamanan anggota keluarga di rumah.

"Tadi bapak ibu lihat sendiri masyarakat memberikan dukungan pada tenaga kesehatan ini. Selain itu mereka juga punya keluarga untuk dilindungi, punya bayi, orangtua yang sudah lanjut. Barangkali mereka punya penyakit penyerta yang tidak boleh terlalu dekat dengan teman-teman (tenaga medis)," bebernya.

Endang mengatakan, sejauh ini memang baru 9 orang dari RSUD Kota Yogyakarta yang menghuni Balai Pusdiklat ini. Menyusul nantinya 23 orang dari RS Pratama Yogyakarta dan empat lagi dari RSPAU dr S Hardjolukito.

Mereka sementara akan menetap hingga wabah COVID-19 benar-benar terselesaikan. Ada banyak ruang tersedia, yakni sejumlah 141 kamar total. Dirinya pun memastikan segala kebutuhan akan ditanggung Pemda DIY.

"Mereka tenaga medis dan paramedis yang bertugas di IGD dan ruang isolasi. Sementara ini memang bertahap yang masuk. Mana RS yang mengusulkan dulu, kami periska kesehatannya. Termasuk dilakukan rapid tes," ujar Endang

"Harapannya, semua dalam kondisi sehat untuk masuk wisma ini. Kalau pun nanti ketemu di hasil rapid test itu tidak sehat, nanti dilakukan tata laksana sebagaimana mestinya hasil rapid testnya tidak sehat," pungkasnya.

Baca Juga: Tenaga Medis Mandi 3-5 Kali Sehari Sebelum Berkumpul dengan Keluarga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya