TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanggal 1-3 Juni Jadi Momen Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 di DIY

Kenaikan kendaraan masuk ke DIY diprediksi sampai 9 persen

IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Kementrian Perhubungan telah menetapkan tanggal 31 Mei besok sebagai momen puncaknya arus mudik lebaran 2019. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, momen ini diprediksi berlangsung sehari setelahnya.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapta Raharjo menyebut, puncak arus mudik di wilayah kerjanya akan berlangsung selama 3 hari. "Tanggal 31 Mei itu kan di Jakarta, nah kalau di Yogyakarta itu tanggal 1, 2, dan 3 Juni," ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/5).

"Untuk arus baliknya, H+5 atau H+6," lanjut pria berkacamata ini.

Baca Juga: Polda DIY Himbau Pemudik dan Wisatawan Tak Tergantung Peta Digital 

1. Prediksi pemudik susulan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sigit mengungkap, meski tiga hari telah ditetapkan pihaknya sebagai puncak arus mudik, tetap ada kemungkinan bagi para pemudik untuk masuk atau melintas di DIY pada tanggal-tanggal setelahnya.

"Ya kan bagi yang liburnya tidak pas di hari H lebaran kan datang terakhir-terakhir itu ada," lanjut dia.

Kendati demikian, hal ini disinyalir tak akan menjadi masalah bagi pihaknya. Berbagai upaya mulai dari menyiapkan jalur-jalur alternatif dan sub alternatif, pengerahan petugas, sampai pemasangan plakat penunjuk arah, diklaim sebagai langkah cukup.

2. Puncak lalu lalang wisatawan

IDN Times/Tunggul Kumoro

Baik puncak arus mudik, arus balik, maupun pemudik susulan, dari pihak Dishub menyatakan kesiapannya menyambut momen-momen itu. Justru, yang dikhawatirkan nanti adalah periode di mana para pelancong atau pemudik mulai turun ke jalanan DIY untuk keperluan berwisata.

"Justru itu, di Jogja ini yang nanti kami mungkin agak kerepotan adalah H+2 sampai H+4 ini yang puncaknya wisatawan. Titiknya di tempat-tempat wisata. Kalau arus mudik dan arus balik gak begitu masalah," tutur Sigit.

Untuk ini pun, dari Dishub juga sudah menyiapkan antisipasinya. Yakni rekayasa lalu lintas di sejumlah jalan sekitaran destinasi wisata. Mekanismenya, jika sudah terlampau padat, kendaraan baru mulai diaktifkan.

Baca Juga: Bupati Bantul Ijinkan Pejabat Mudik Gunakan Mobil Dinas

Berita Terkini Lainnya