Kunjungi Keraton Yogyakarta, Presiden Singapura Disuguhi Tarian Adat
Halimah Yacob mengaku tertarik budaya Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Presiden Singapura Halimah Yacob melanjutkan lawatannya ke Indonesia. Pada Rabu (5/2) malam, ia berkunjung ke Keraton Yogyakarta.
Ada sejumlah hal yang dilakukan presiden perempuan pertama Singapura tersebut. Mulai dari membahas soal hubungan bilateral antara negaranya dan Indonesia, isu-isu kekinian, sampai mengungkap ketertarikannya akan budaya Jawa.
Baca Juga: Sri Sultan Janji Jalan Tol Tak akan Matikan Potensi UMKM DIY
1. Membahas serangkaian hal dalam pertemuan tertutup
Halimah yang datang bersama rombongan, termasuk salah satunya, suaminya Mohammed Abdullah Alhabshee, tiba di keraton pukul 19.00 WIB. Rombongan pun langsung diajak ke Gedung Jene untuk mengikuti pertemuan tertutup bersama Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama para anggota kerajaan lainnya.
Pertemuan berlangsung kurang lebih selama 15 menit. Setelahnya Halimah dan rombongan diajak menyaksikan pertunjukan seni di Bangsal Kencana sebelum lanjut ke acara jamuan makan malam di Bangsal Manis dan beberapa agenda lain.
Turut terlihat dalam momen ini, sedari penyambutan hingga rangkaian acara berikutnya, adalah para putri dan menantu keraton. Serta KGPAA Paku Alam X dan istri, GKBRAy Adipati Paku Alam X.
Rombongan tamu luar negeri ini baru meninggalkan Kraton Yogyakarta sekitar pukul 21.20 WIB. Dijumpai sebelum Halimah bertolak dari lokasi, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Denny Abdi menjelaskan maksud dan tujuan Halimah berkunjung ke Yogyakarta atau pokok pembahasan di dalam Gedung Jene tadi.
"Di dalam cuma membahas secara umum hubungan bilateral Indonesia-Singapura. Kedekatan kedua negara dan banyak kerja sama pendidikan pelatihan yang telah dijalankan selama ini," katanya.
Disinggung apakah dalam pertemuan itu turut dibahas mengenai isu-isu terkini, Abdi menjawab, secara formal tidak. Akan tetapi, secara informal sempat dibicarakan soal virus corona.
"Mungkin secara umum saja, bagaimana kedua negara sebagai negara dekat. Kita bekerja sama untuk mencegah penularan corona virus ini," tandasnya.
Baca Juga: Kunjungan ke Kepatihan, Puan dan Sultan Bahas Soal Klitih