Sri Sultan Janji Jalan Tol Tak akan Matikan Potensi UMKM DIY
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times- Gubernur DIY, Sri Sultan HB X berjanji pembangunan jalan tol akan membantu perekonomian masyarakat. Janji tersebut disampaikan Sultan saat pembukaan acara Jogja Heboh 2020 di Tebing Breksi, Prambanan pada Minggu (2/2).
"Pembebasan lahan untuk tol dari Solo sampai Yogyakarta maupun dari Yogyakarta sampai di Purworejo untuk bisa dikerjakan dengan baik. Tapi tidak perlu khawatir kami sudah punya kesepakatan dalam negosiasi bahwa tol itu ikut membangun pertumbuhan ekonomi Yogyakarta," ucap Sultan.
Baca Juga: Mengintip Underpass YIA yang Membentang Sepanjang 1,3 Kilometer
1. Jalan tol tidak akan masuk ke YIA
Untuk menumbuhkan potensi UMKM, pembangunan jalan tol tidak akan masuk ke dalam area Yogyakarta International Airport (YIA) yang akan diresmikan Presiden Jokowi akhir Maret mendatang.
Menurutnya lebih baik daerah sekitar bandara dibuat sebuah aerotropolis yang bisa menunjang perekonomian Yogyakarta karena dapat menjadi sebuah pusat infrastruktur dan ekonomi di kawasan bandara.
"Kami keberatan kalau tol itu masuk airport, tidak ada tol masuk airport. Nanti akan ada aerotropolis yang luasnya sekitar 1.800 hektare tidak terbelah karena dilewati tol tapi bersambung ada tol di utaranya. Sehingga punya ruang bagi mereka yang datang ke Yogyakarta. Ya paling sedikit mampir untuk makan siang atau minum kopi," ungkap
Yogyakarta menurut Sultan akan lama tumbuh dan berkembang jika orang-orang dari luar hanya datang dan lewat melalui tol tanpa mampir.
2. Sudah mempersiapkan lahan khusus untuk UMKM
Saat ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan lahan luas untuk UMKM di area bandara.
"Dengan adanya International Airport kami menyewa 1.500 square meter khusus untuk jualan UMKM," ungkap Sultan.
UMKM yang akan mengisi area bandara harus dilakukan verifikasi dengan standar tertentu untuk menjual produk di sekitar bandara.
"Dengan demikian harapan saya makin memperkaya pilihan bagi konsumen khususnya turis baik dalam maupun luar untuk bisa menikmati produk-produk kreativitas pelaku UMKM yang memang kami tumbuh kembangkan," tambah Sultan.
3. Menambah masa singgah turis di Yogyakarta
Salah satu cara agar perekonomian Yogyakarta bisa meningkat adalah dengan menambah masa singgah bagi wisatawan. Harapannya masa singgah para turis ini bisa lebih dari 2,7 hari, untuk itu bagi instansi pemerintah mengandeng kelompok masyarakat termasuk berbagai organisasi seperti Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Baca Juga: Ini Rencana Detail Pengembangan Aerotropolis Kulon Progo