TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi dan Motif Penganiayaan yang Tewaskan Mahasiswa Timor Leste

Pelaku ditangkap jajaran Polresta Yogyakarta

Pengungkapan kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan mahasiswa asal Timor Leste di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (21/10/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Yogyakarta, IDN Times - Jajaran Polresta Yogyakarta akhirnya berhasil meringkus pelaku kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan mahasiswa asal Timor Leste, EHL (25), di Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (31/8/2022) malam.

Pelaku bernama Oktavianus Seran alias Viky (24) berhasil ditangkap beberapa waktu lalu di luar Pulau Jawa. Peristiwa dugaan penganiayaan ini dipicu salah paham antara pelaku dan korban yang sebenarnya sama sekali tak saling kenal.

Baca Juga: Polisi Yogyakarta Tangkap Terduga Penganiaya Mahasiswa Timor Leste 

1. Berawal dari saling tatap

Ilustrasi aksi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)

KBO Reserse Kriminal Polresta Yogyakarta, Ipda Febrianta, menjelaskan, penganiayaan yang mengakibatkan EHL tewas bermula ketika korban dan 10 rekannya tengah berada di sebuah toko swalayan, Rabu (31/8/2022), Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

JVG, salah seorang rekan korban kemudian tiba di lokasi. Saat itu, gerombolan debt collector atau penagih hutang berada di tempat yang sama untuk mengambil paksa sebuah kendaraan roda empat jenis Honda Brio.

Pemilik mobil sasaran para debt collector juga sudah di lokasi, dikawal sejumlah orang yang bertugas menghalau upaya gerombolan penagih utang menarik mobil.

JVG lantas masuk ke dalam toko untuk berbelanja. Di dalam dia berpapasan dengan 4 orang pengawal tadi.

"Sehingga terjadi saling adu pandang," kata Febrianta di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (21/10/2022).

2. Diduga salah paham

Ilustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara keempat orang tadi pergi, EHL, JVG, dan teman-temannya kembali nongkrong di teras toko swalayan. Mereka lantas didatangi salah satu dari rombongan penagih utang.

Intinya, para penagih utang menanyakan apakah mengenali keempat orang pengawal pemilik mobil incaran tadi. EHL dan rekan-rekannya menegaskan mereka tak saling kenal.

Setelahnya, rombongan debt collector pun pergi meninggalkan tempat kejadian. "Urusan menarik mobil itu sudah selesai," sambungnya.

Tiba-tiba, sekitar pukul 00.25 WIB, tiba-tiba rombongan laki-laki tak dikenal mengendarai sekitar lima sepeda motor berboncengan berhenti di seberang Jalan HOS Cokroaminoto. Atau epatnya di depan toko berjejaring tempat di mana para korban nongkrong.

"Salah satu dari rombongan (pemotor) itu turun dan berteriak kasar ke arah rombongan korban," jelas Febrianta.

Rombongan pemotor tak dikenal itu kemudian langsung menyerang rombongan korban. Satu dari mereka mengeluarkan senjata tajam jenis pedang.

EHL dan rekan-rekannya panik mencoba menyelamatkan diri. Sebagian lari ke dalam toko, sisanya kabur masuk ke sebuah gang di sekitaran lokasi kejadian.

Pascapenyerangan, rombongan pemotor meninggalkan para korban. Selang beberapa menit, mobil patroli polisi tiba di lokasi.

"Para korban dikumpulkan. Namun untuk EHL berada jauh dari lokasi. Petugas dan teman korban menemukan dia (EHL) sedang duduk tertelungkup di gang sambil memegang dada kanan yang sudah bersimbah darah," terang Febrianta.

Polisi lalu bergegas mengantar korban ke Rumah Sakit Ludiro Husodo agar mendapat penanganan medis. "Namun setelah sampai di rumah sakit, korban sudah tidak bernyawa," lanjutnya.

Adapun rekan pelaku JVG dan CDF yang menderita luka memar akibat hantaman benda tumpul buntut serangan itu.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas 2 Terduga Pengeroyok Mahasiswa Timor Leste 

Berita Terkini Lainnya