Kesaksian Orangtua Bayi di Bantul yang Meninggal Akibat AKI
Pasien meninggal akibat gagal ginjal akut di DIY 6 orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - ET, bayi asal Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia usai disebut menderita gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).
ET masih berusia 7 bulan lebih 2 hari saat pergi untuk selama-lamanya 25 September 2022 silam. Sang ayah, Yusuf Maulana, menceritakan secara kronologis gejala yang dialami putrinya itu sebelum dan saat dirawat di rumah sakit.
"Secara umum sangat cepat banget menyerangnya. Itu saya kira jam demi jam itu sangat berharga," kata Yusuf ditemui di tempat kerjanya, Banguntapan, Bantul, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: 2 Bayi di Bantul Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut
1. Gejala awal, demam hingga kencing berkurang
Menurut Yusuf, ET dilahirkan secara normal 25 Februari 2022 lalu. Dia tumbuh dan berkembang sesuai indikator pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan sudah 4 kali menjalani vaksin imunisasi rutin.
ET rutin mengonsumsi ASI, serta MPASI sejak usianya jelang memasuki 7 bulan. Makanan pendamping yang diberikan pun tidak sembarangan. Hanya masakan racikan sang ibu ditambah makanan bayi berlabel BPOM.
"Tanggal 16 September itu posisi adik (ET) masih sehat, masih diajak di kegiatan ibunya di seputar rumah itu," ungkap Yusuf.
Namun, kondisi kesehatan ET mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan sehari setelahnya. Dia mulai mengalami demam. Meski konsumsi MPASI masih lancar, namun intensitas buang air kecil berkurang.
Walaupun, Yusuf juga tak mengukur secara pasti, yang jelas volume urine tak seperti biasanya.
"Kami pikir waktu itu asupan ASI sedikit. Karena waktu itu istri ASI-nya berkurang signifikan, produksinya sedikit," paparnya.
Yusuf dan istri menduga demam ET disebabkan tertular kakak-kakaknya yang kebetulan mengalami batuk pilek saat itu. Bungsu dari lima bersaudara itu kemudian mengalami susah tidur.
Masih di waktu yang sama, ET sesekali kejang serta tatapan matanya mulai kosong alias tidak fokus. Dan pada hari Minggu (18/9/2022), kejang ET kian menjadi, walaupun nafsu makan tetap stabil.
"Saya gendong (tatapan ET) kosong, digini-gini (lambaikan tangan) dia low respons, slow respons dan sering intensitasnya," kata Yusuf yang berprofesi sebagai konsultan penerbit itu.
Baca Juga: 7 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di DIY Rujukan dari Luar Daerah