7 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di DIY Rujukan dari Luar Daerah

Dinkes DIY melaporkan 13 kasus, lima di antaranya meninggal

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan 13 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di wilayah tersebut sepanjang Januari--Oktober 2022.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menyebut dari belasan kasus itu hanya 6 pasien di antaranya saja berdomisili di DIY. Sisanya adalah rujukan dari luar provinsi.

"Luar DIY ada 7 anak, dari Jawa Tengah sama Jawa Timur bagian barat," kata Banu ditemui di kantornya, Selasa (18/10/2022).

1. Pasien pasca COVID-19

7 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di DIY Rujukan dari Luar DaerahIlustrasi pasien anak di rumah sakit (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Dari total 6 pasien yang berdomisili di DIY, dua di antaranya masuk kategori pascainfeksi COVID-19, sementara4 sisanya masih belum belum diketahui penyebab gagal ginjalnya.

"Jadi gagal ginjalnya itu karena causa-nya itu post-COVID. Tapi apakah itu penyebab tunggalnya karena COVID itu kita baru penyelidikan," tutur Banu.

Kata Banu, RSUP Dr. Sardjito kini masih menangani 6 pasien dari kasus tersebut. Satu orang di antaranya memerlukan penanganan intensif.

Ada pula empat orang pasien lain yang dirawat di bangsal. Dua pasien telah menjalani terapi cuci darah atau hemodialisa, sementara dua lainnya melakukan dialisis peritoneal atau penggantian cairan, dan satu orang perawatan reguler.

"Yang sembuh itu pulih, bisa kencing. Tapi ada yang masih HD (hemodialisa), cuci darah dengan mesin khusus anak," ungkap Banu.

Baca Juga: 5 Anak di Jogja Meninggal Akibat Gagal Ginjal Misterius  

2. Januari--Juli cuma 3 kasus

7 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di DIY Rujukan dari Luar Daerahilustrasi ginjal pada manusia (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Lebih jauh, Banu membeberkan bahwa laporan terkait kasus ini sebenarnya hanya ada 3 laporan saja sejak Januari hingga Juli 2022.

Namun, laporan akan kasus ini mulai melonjak pada bulan-bulan berikutnya hingga kini mencapai 13 kasus.

"Januari sampai Juli itu hanya 3 kasus saja. Setelah itu baru laporan terus bertambah," pungkas Banu.

3. Lima meninggal dunia

7 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di DIY Rujukan dari Luar DaerahKepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan dari belasan kasus itu ada 5 pasien yang dilaporkan meninggal dunia. "Dari lima yang meninggal, empat orang itu benar-benar balita, yang satu orang di usia 10 tahun satu bulan," kata Pembajun.

Adapun dari belasan kasus yang tercatat Dinkes, usia pasien terdata antara umur 7 bulan hingga 13 tahun. Dua dari mereka telah dinyatakan sembuh.

Dari belasan pasien ini, terdapat 10 kasus yang belum diketahui faktor utama penyebabnya (unknown etiology). Selebihnya karena multisystem inflamatory syndrom (MIS-C) atau komplikasi akibat COVID-19.

Pembajun menuturkan, para pasien ini mengalami gejala antara lain batuk disertai pilek, kemudian penurunan volume urine hingga tidak bisa buang air kecil.

"Itu justru hati-hati, jangan-jangan memang ginjal itu tidak berfungsi dengan baik lagi. Jadi imbauan kami ibu dan bapak yang punya anak balita batuk pilek demam, kalau urine sedikit harus segera (ditangani fasyankes). Hari 3 sampai 5 volume urine mulai sedikit itu tanda ginjal bermasalah," paparnya.

Baca Juga: Waspada! Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Tembus 189 di Indonesia

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya