Fosil di Bumiayu Patahkan Teori Manusia Purba Tertua di Indonesia
Lebih tua dari fosil di situs Sangiran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pecahan atau fragmen belulang manusia purba yang diperkirakan melebihi usia fosil di situs Sangiran, Sragen, ditemukan di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.
Fosil berupa bonggol tulang paha, pecahan rahang, dan akar gigi ini ditemukan sekitar Maret 2019 lalu oleh seorang pelestari lokal di Sungai Bodas.
Kini, temuan itu telah dibawa ke Sangiran dan diteliti tim arkeolog.
Baca Juga: Bagaimana Cara Ilmuwan Menentukan Umur Fosil? Ini Penjelasannya
1. Berusia 1,8 juta tahun
Arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta Harry Widianto mengatakan, berdasarkan proses pengukuran dan pembandingan dengan karakteristik manusia purba lain, didapati informasi bahwa kumpulan fragmen ini memiliki ciri yang jauh berbeda dari manusia modern.
"Menjauhi tulang paha manusia modern. Jauh sekali, mengelompok antara neanderthal dan homo erectus. Dengan tingkat fosilisasi yang sangat lanjut, organik, strukturnya sudah tergantikan mineral. Jadi, ini manusia dan ini tua. Analisis lagi, ternyata ini homo erectus yang sudah tua, tapi dari mana?" katanya.
Setelah dilakukan survei pada bulan Juni-Juli 2019 lalu di Sungai Bodas, lokasi ditemukannya fosil, dipastikan fragmen tersebut berasal dari endapan bagian bawah formasi Kali Glagah.
"Napal karbonatan masih melekat di dalam fosil itu tadi dan sudah keras, diperkirakan berumur 1,8 juta tahun," sambungnya.
Baca Juga: Fosil Diduga Kutu Peminum Darah Dinosaurus Ini Terawetkan Sempurna