TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saat Pandemik Pendapatan Sektor Pariwisata Sleman Lampaui Target  

Rendahnya PAD disebabkan adanya aturan PPKM

Kawasan wisata Kaliurang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sleman, IDN Times - Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi destinasi wisata di Kabupaten Sleman telah melebihi target awal. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono menjelaskan, target awal PAD retribusi destinasi wisata 2021 sebesar Rp1.479.000.000, saat ini sudah mencapai Rp1.699.699.959.

"Per tanggal 28 Desember 2021 Rp1.699.699.959, ini PAD yang dari retribusi saja," ungkapnya pada Selasa (28/12/2021).

1. Pendapatan berasal dari sejumlah destinasi wisata

Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Suparmono menjelaskan, total PAD retribusi yang masuk ke Pemerintah Kabupaten Sleman berasal dari sejumlah destinasi wisata, yang meliputi kawasan wisata Kaliurang, Kaliadem, Gardu Pandang dan candi.

"Untuk candi kita dapat hasil dari retribusi tiket masuk," katanya.

Baca Juga: Cegah Kemacetan Tahun Baru, Sleman Lakukan Rekayasa di Perbatasan 

Baca Juga: Antisipasi Kejahatan Jalanan,Polda DIY Bentuk Sukarelawan Anti Klitih 

2. Nominal lebih kecil dari tahun sebelumnya

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono. IDN Times/Siti Umaiyah

Meskipun melebihi target awal, namun untuk besaran nominal lebih kecil dibandingkan penerimaan di tahun 2020. Dinas Pariwisata Sleman di tahun 2020 menargetkan jumlah PAD retribusi sebesar Rp2.910.222.880, dengan jumlah penerimaan sebanyak Rp2.136.296.000.

Menurut Suparmono, nominal PAD tahun ini lebih kecil disebabkan adanya PPKM Darurat dan PPKM Level yang mengakibatkan mobilitas warga menjadi terbatas.

"PPKM itu sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan," paparnya.

Berita Terkini Lainnya