TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Tenaga Pendidik di Sleman Mulai Jalani Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi fokus ke guru PAUD sampai SMP

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Sleman, IDN Times - Ribuan tenaga pendidik di Kabupaten Sleman mulai menjalani vaksinasi COVID-19 pada Selasa (9/3/2021). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, vaksinasi bagi tenaga pendidik ini dilakukan di berbagai puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman, sesuai dengan fasilitas kesehatan yang dipilih secara mandiri saat mendaftarkan diri.

"Jadi ketika mendaftar mereka memilih fasilitas kesehatan, nah, mereka nanti diminta ke sana," ungkapnya pada Senin (9/3/2021).

Baca Juga: ASN, TNI dan Polri Jadi Sasaran Pertama Vaksinasi Tahap II di Sleman

1. Fokus untuk guru PAUD hingga SMP

Ilustrasi. Kandidat vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Joko menerangkan, vaksinasi tenaga pendidik ini difokuskan untuk guru PAUD, TK, SD, hingga SMP. Sedangkan untuk guru SMA, SMK maupun dosen, akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Menurut Joko, alasan dipilihnya guru PAUD hingga SMP ini lantaran sebelumnya satuan pendidikan tingkat PAUD hingga SMP merupakan domain dari kabupaten. Sedangkan untuk SMA dan SMK adalah domain provinsi.

"Kemarin kan bagi bagi tugas seperti biasa, yang SMP ke bawah tugas kabupaten. Tapi belakangan kemarin tidak jelas juga, bahwa SMA, SMK pun nanti di kabupaten, nah harus kita data lagi. Dosen-dosen ternyata juga diserahkan ke kabupaten. Jadi kita atur strategi lagi," katanya.

2. Kurang lebih ada 9 ribuan tenaga pendidik

Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menurut Joko, awalnya pada saat pendaftaran terdapat kurang lebih 15.000 orang yang terdata masuk dalam data tenaga pendidik. Namun, setelah diseleksi lagi, hampir 5.000 lebih merupakan dosen maupun guru SMA dan SMK.

"Total tenaga pendidik ada 15.000, tapi ternyata yang 5.000 sekian dosen, dosen nanti kuota agak belakangan," terangnya.

Baca Juga: Kerumunan Pelayat dan Pernikahan Sebabkan Kasus COVID di Sleman Naik 

Berita Terkini Lainnya