TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Program Pertukaran Permata Sakti, UGM Tampung 492 Mahasiswa  

Lebih dari 600 mahasiswa daftar Program Permata Sakti di UGM

Orientasi pertukaran mahasiswa tanah air di UGM. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima sebanyak 492 mahasiswa dari 29 perguruan tinggi di Indonesia melalui program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti) 2020.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, menjelaskan ratusan mahasiswa tersebut akan mengikuti kegiatan kuliah di UGM secara daring selama satu semester.

Baca Juga: EWS Buatan Peneliti UGM Bisa Deteksi Gempa Sejak 3 Hari Sebelumnya

1. Lebih dari 600 mahasiswa daftar Program Permata Sakti di UGM

Orientasi pertukaran mahasiswa tanah air di UGM. Dok: istimewa

Awalnya kuota yang disediakan oleh Kemendikbud untuk program ini hanya tersedia bagi 280 mahasiswa, lantaran animo cukup tinggi yakni mencapai 600 mahasiswa, maka kuota penerimaan ditambah. Sebanyak 600 mahasiswa tersebut, hanya 492 mahasiswa yang terpilih dan bisa mengikuti Program Permata di UGM.

“Semoga tahun-tahun mendatang semakin banyak jumlah mahasiswa dan universitas yang mengikuti program Permata di UGM,” ungkapnya pada Kamis (1/10/2020).

Selain menerima mahasiswa dari kampus lain, dalam program ini UGM juga mengirimkan 19 mahasiswa untuk belajar ke 23 perguruan tinggi mitra.

2. Tawarkan 7 mata kuliah

Orientasi pertukaran mahasiswa tanah air di UGM. Dok: istimewa

Dalam program pertukaran ini, UGM menawarkan tujuh mata kuliah yang tersebar di tujuh fakultas. Mata kuliah yang ditawarkan tersebut yakni Ilmu Lingkungan (Fakultas Biologi), Kewirausahaan (FEB), Multikulturalisme (FIB), Kecerdasan Digital (FISIPOL), Sistem Informasi Geografi (Fakultas Geografi), Pengakuan Hukum Masyarakat Adat (FH), serta Apiculture (Fakultas Peternakan).

"(Mata kuliah) bersifat universal, kekinian, dan membuka wawasan kerja, serta mencerminkan nilai-nilai UGM yang nasionalis dan keberagaman Indonesia," terangnya.

Baca Juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas

Berita Terkini Lainnya