TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pamit Naik Gunung Merapi, Selomiyo Tak Kunjung Pulang 

Pencarian hingga pukul 18.00 WIB belum membuahkan hasil 

Pengunjung berada di kawasan gardu pandang Gunung Merapi, Kalitalang, Balerantai, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2019). Bedasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (20/8/2019) pukul 06.00 WIB - 18.00 WIB terjadi guguran lava sebanyak 12 kali dengan jarak 350-800 meter arah Kali Gendol. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sleman, IDN Times - Seorang warga Kalitengah Lor, RT 01/19, Glagaharjo, Cangkringan dilaporkan hilang di Bukit Kendil, Cangkringan, Sleman. Awalnya Selomiyo pamit ke keluarganya untuk naik Gunung Merapi sejak Selasa (21/9/2021) pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Kejar Target PPKM Level 2, Yogyakarta Percepat Vaksinasi Lansia  

1. Pencarian warga terhalang hujan deras

Basarnas Yogyakarta saat melakukan pencarian di Bukit Kendil. Dok: Basarnas Yogyakarta

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L. Wahyu Efendi memaparkan, Selomiyo diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (21/9/2021). Pada pukul 10.00 WIB, keluarga dan warga berinisiatif untuk mengikutinya. Diketahui warga pada 11.00 WIB, Selomiyo masih terlihat menuju arah Bukit Kendil dan Bukit Kukusan.

"Pada pukul 13.00 -15.30 WIB kemudian dilanjutkan penyisiran. Warga sempat memanggil Selomiyo dan masih dijawab dua kali. Setelah itu terjadi hujan deras dan kabut tebal. Menurut saksi, ada yang sempat melihat Selomiyo di Bukit Kendil dan Bukit Kukusan," terangnya.

2. Lanjutkan pencarian Rabu pagi

Basarnas Yogyakarta saat melakukan pencarian di Bukit Kendil. Dok: Basarnas Yogyakarta

Selanjutnya, pada Rabu (22/9/2021) upaya pencarian dilakukan untuk mencari laki-laki berusia 35 tahun ini. Sebanyak 35 warga, mulai pukul 07.00 WIB mencari Selomiyo yang diketahui menderita gangguan jiwa.

Pencarian dilakukan di titik awal, kemudian diperluas sampai hingga ke wilayah Gesikan atau Utara Bukit Kendil hingga sore hari. Tak kunjung ditemukan, akhirnya warga melaporkan kejadian tersebut ke Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman.

"Perangkat desa dan warga akhirnya melaporkan kejadian ini ke Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman dan diteruskan ke Kantor Basarnas Yogyakarta," terangnya.

Baca Juga: Sri Sultan HB X Tutup 14 Penambangan Pasir Ilegal Merapi  

Berita Terkini Lainnya