TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakar UGM Sebut PSBB Jakarta Tak Akan Hentikan Perekonomian

Masyarakat sudah beradaptasi dengan PSBB kedua

Suasana perkantoran di masa PSBB transisi di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sleman, IDN Times - Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Rimawan Pradiptyo mengungkapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta kali ini tidak akan menghentikan roda perekonomian.

Menurut Rimawan, PSBB yang dimulai minggu ini tidak akan memberikan dampak sebesar PSBB pertama, lantaran masyarakat sudah melewati learning process.

“Sebenarnya sudah ada adaptasi setelah PSBB pertama. Ketika saat ini ada PSBB kedua saya merasa lebih optimis karena kita sudah melewati learning process,” ungkapnya pada Senin (14/9/2020).

Baca Juga: 19 Orang Dinyatakan Positif COVID-19, Pasar Cebongan Tutup 3 Hari 

1. Saat PSBB pertama masyarakat masih belum tahu yang harus dilakukan

Situasi Stasiun Bogor pada hari pertama PSBB Transisi Jakarta (Dok. Istimewa)

Pada saat pemberlakuan PSBB pertama, menurut Rimawan kebanyakan masyarakat dan pelaku usaha masih melakukan adaptasi dan meraba-raba apa saja yang dapat dilakukan. 

“Yang terjadi pada bulan Maret hingga Mei lalu masih meraba-raba, masih mencoba mana yang bisa jalan, mana yang tidak. Tapi sekarang saya kira semua sudah mulai tahu apa yang dapat dilakukan,” terangnya.

2. UMKM dipandang akan bisa bertahan di masa krisis

Petugas Dishub Jakarta memeriksa surat kelengkapan kendaraan dan juga Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta saat razia plat nomor kendaraan luar Jakarta di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Pengendara yang tidak memiliki SIKM Jakarta kemudian diputar balik agar tidak memasuki wilayah ibu kota (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Kekhawatiran mengenai nasib UMKM pada saat pemberlakuan PSBB menurut Rimawan, akan tetap bisa bertahan di masa krisis lantaran sudah terbiasa menjalankan usaha di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.

Saat ini banyak usaha-usaha baru yang bermuncul di tengah pandemik, seperti layanan pembelian bahan makanan secara daring serta jasa penyelenggara acara pernikahan secara virtual.

“Layanan virtual wedding, misalnya, itu ada delapan sektor ekonomi yang digerakkan jadi roda perekonomian itu tetap berjalan,” terangnya.

Baca Juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Izinkan Perkuliahan Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya