TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UNY Sulap Tongkol Jagung Dan Daun Jati Jadi Bahan Bakar Alternatif

Alasan penggunaan tongkol jagung karena stok yang melimpah  

Mahasiswa UNY yang mengolah tongkol jagung dan daun jati kering jadi briket. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta kembali membuat terobosan baru. Kali ini Fina Indriyani, Afifah Fadilah Hasna dan Ridzky Ardiyansah Jati berhasil menyulap tongkol jagung dan daun jati kering menjadi briket. Briket merupakan bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil.

"Salah satu limbah pertanian yang cukup potensial untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif adalah tongkol jagung, karena ketersediaannya yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara maksimal," ungkapnya pada Kamis (19/11/2020).

Baca Juga: Mahasiswa UNY Bikin Obat Oles Luka Bakar dari Daun Salam

1. Jumlah tongkol jagung dan daun jati kering melimpah

Mahasiswa UNY yang mengolah tongkol jagung dan daun jati kering jadi briket. Dok: istimewa

Fina Indriyani mengungkapkan ide pembuatan tongkol jagung dan daun jati kering  berawal dari kekhawatiran mengenai meningkatnya permintaan bahan bakar dari bahan fosil. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan bahan bakar alternatif, salah satunya briket yang memanfaatkan limbah pertanian.

“Kami berpikir bagaimana memanfaatkan daun kering jati dan tongkol jagung tersebut menjadi energi alternatif sehingga dapat mengurangi limbahnya yang hanya terbuang” terangnya.

2. Beberapa bahan baku yang dibutuhkan

Mahasiswa UNY yang mengolah tongkol jagung dan daun jati kering jadi briket. Dok: istimewa

Afifah Fadilah Hasna menerangkan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan briket ini adalah daun jati kering, tonggol jagung, minyak tanah, tepung kanji dan air. Daun jati kering dan perekat kanji sendiri dalam sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

"Jumlah daun jati kering sangat banyak dan belum banyak orang yang memanfaatkan. Bila ada yang memanfaatkannya, biasanya digunakan hanya sebagai alas hewan ternak sapi," katanya.

Baca Juga: Merapi Berstatus Siaga, Sleman Telah Kucurkan Dana Rp6,6 Miliar  

Berita Terkini Lainnya