Mahasiswa UNY Bikin Obat Oles Luka Bakar dari Daun Salam

Praktis, tinggal oles!

Sleman, IDN Times - Untuk mengatasi luka bakar akibat percikan minyak, knalpot sepeda motor hingga setrika, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat obat luka bakar dari daun salam (Sygyzium polyanthum).

Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Benedicta Ivana Gamellia, Ariftania Madrin dan Derifasay Salsabilla ini berhasil mengolah daun salam menjadi obat luka bakar dalam bentuk krim.

Baca Juga: Keren, Mahasiswa UNY Kembangkan Drone untuk Kurangi Polusi Udara

1. Daun salam mengandung minyak atsiri

Mahasiswa UNY Bikin Obat Oles Luka Bakar dari Daun SalamPexels/Moose Photos

Menurut Ivana, daun salam mengandung minyak atsiri (salamol dan eugenol), flavonoid (quercetin, quercitrin, myrcetin dan myrcitrin), fenol, steroid, sitral, lakton, saponin, tanin, dan alkaloid. Efek farmakologis pada senyawa flavonoid berperan dalam proses penyembuhan luka seperti antibakteri, antimikroba, antiinflamasi, antibiotik, dan melindungi pembuluh darah.

“Daun salam dapat diolah menjadi sediaan dalam bentuk krim. Penggunaan krim sangat mudah dan praktis sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan selain mengonsumsi obat oral,” ungkapnya pada Selasa (17/11/2020).

2. Bisa sembuhkan luka bakar derajat I dan II

Mahasiswa UNY Bikin Obat Oles Luka Bakar dari Daun Salamcounterterrorbusiness.com

Menurut Ariftania Madrin, krim daun salam yang diciptakan ini dapat digunakan sebagai penyembuhan anti-inflamasi berupa luka bakar ringan seperti luka bakar derajat I dan II. Luka bakar derajat I yaitu kerusakan jaringan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial). Ciri luka bakar ini yaitu adanya sedikit edema, kulit mengalami hiperemik berupa eritema, tanpa ditemukan adanya bula, dan efek rasa nyeri akibat iritasi ujung saraf sensoris.

Sementara itu, untuk luka bakar derajat II adalah kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagian lapisan dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai pula pembentukan luka, dan nyeri karena pada ujung saraf sensorik mengalami iritasi. Dasar luka berwarna kemerahan hingga pucat.

“Waktu penyembuhan spontan yang diperlukan sekitar 10-14 hari,” terangnya.

3. Proses pembuatan krim dari daun salam

Mahasiswa UNY Bikin Obat Oles Luka Bakar dari Daun SalamMahasiswa UNY yang menciptakan cream luka bakar dari daun salam. Dok: istimewa

Sementara itu, Derifasay mengatakan, bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan krim luka bakar ini yakni adeps lanea, akuades, asam stearat, daun salam kering, etanol 95 persen, eter, HCL 37 persen, nipagin, nipasol, paraffin liquidum, triethanolamine, dan virgin coconut oil.

Untuk proses pembuatannya meliputi, daun salam yang sudah disediakan dicuci lalu dikeringkan namun tidak sampai terpapar sinar matahari langsung. Lalu, daun yang kering tersebut kemudian dijadikan bubuk menggunakan grinder dan disimpan dalam wadah tertutup. Setelahnya, serbuk yang sudah ada diekstraksi menggunakan metode maserasi.

"Langkah berikutnya dibuatlah krimnya dengan cara membuat campuran dari fase lemak dan fase air. Fase lemak terdiri dari asam stearat, paraffin liquid, virgin coconut oil, dan adeps lanae masing-masing sebanyak 181,25 gr, 62,5 ml, 250 ml dan 37,5 gr dan dicampurkan ke dalam beaker glass. Kemudian memanaskan beaker ke dalam water bath dengan suhu 600C -700C hingga semua bahan menjadi leleh atau lebur," paparnya.

Untuk fase air sendiri diawali dengan menuangkan aquadest sebanyak 250 ml ke dalam dalam beaker glass, kemudian menambahkan triethanolamine sebanyak 3,75 ml kemudian campuran bahan dipanaskan dengan water bath pada suhu 600C -700C.

"Campurkan secara perlahan fase air ke dalam fase minyak secara perlahan, kemudian tambahkan nipasol dan nipagin lalu diaduk hingga homogen. Basic cream tersebut kemudian dicampurkan dengan ekstrak daun salam," katanya.

Menurut Derifasay, dari hasil uji coba di laboratorium diketahui hasil paling efektif untuk mengobati luka bakar adalah pada krim dengan konsentrasi ekstrak daun salam tertinggi yaitu 15 persen.

Baca Juga: Produksi Ikan Sleman di Bawah Target Mahasiswa UNY Buat Sahabatambak  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya