Epidemiolog UGM: Pemberian Vaksin Kejar-kejaran dengan Durasi Imunitas
Dr. Riris berharap vaksinasi diselesaikan secepat mungkin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021. Meski demikian, herd immunity atau kekebalan komunal terhadap COVID-19 baru akan tercapai jika setidaknya 70 persen populasi telah memperoleh imunitas.
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Riris Andono Ahmad mengungkapkan, kekebalan terhadap virus SARS-Cov-2 dapat diperoleh baik melalui vaksinasi maupun infeksi langsung.
“70 persen populasi harus miliki imunitas untuk mencapai herd immunity. Lalu kapan Indonesia bisa mencapainya, itu tergantung kecepatan pemberian vaksin dan capai targetnya sebelum selesai durasi imunitasnya,” ungkapnya pada Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Baru 21,35 Persen, Dinkes Sleman Akan Kebut Vaksinasi Lansia Massal
1. Belum ada kepastian berapa lama kekebalan tubuh bertahan usai divaksinasi
Menurut Direktur Pusat Kajian Kedokteran Tropis UGM ini, hingga saat ini belum terdapat kepastian berapa lama kekebalan tubuh terhadap COVID-19 dapat bertahan pada orang-orang yang sudah divaksinasi. Sebab COVID-19 merupakan virus baru dan terus bermutasi sehingga para ilmuwan dunia masih terus meneliti dan mengumpulkan berbagai data tentang virus ini.
“Sejumlah penelitian ada yang menyebutkan jika setelah 3 bulan imunitasnya menurun, ada yang setelah 6 bulan dan sudah 1 tahun. Kemudian yang jadi acuan sekitar 1 tahun, tapi sekali lagi memang belum ada kesimpulan pasti karena COVID-19 ini penyakit baru,” katanya.
Baca Juga: GeNose di Bandara, Pengamat Penerbangan Cemaskan Penumpukan Penumpang