TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG Imbau Warga Sleman Waspada Musim Hujan dan La-Nina

Musim hujan di Sleman akan bersamaan dengan Kulon Progo

Unsplash.com/Ewitsoe

Sleman, IDN Times - Awal musim hujan di Kabupaten Sleman diprediksi terjadi pada dasarian II Oktober. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menjelaskan wilayah Sleman Barat dan Utara lebih akan memasuki musim hujan lebih awal. 

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan awal musim hujan di Sleman Barat dan Utara diperkirakan bersamaan dengan wilayah Kulon Progo bagian Utara. Sedangkan pada pekan III Oktober, musim hujan akan memasuki wilayah Kota Yogyakarta, Bantul dan Sleman bagian Selatan. Untuk minggu pertama di bulan November, Kabupaten Gunung Kidul baru akan memasuki musim hujan.

Baca Juga: Waspadai La Nina, Pemkab Sleman Mulai Lakukan Antisipasi

1. Imbau waspadai fenomena La-Nina

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas. IDN Times/Siti Umaiyah

Reni mengatakan bersamaan datangnya musim hujan, BMKG memprediksi adanya fenomena La-Nina yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem yang akan akan menambah intensitas curah hujan hingga 40 persen.

"Normalnya pada bulan Oktober, curah hujan hanya 100-150 milimeter setiap bulannya. Namun saat La-Nina bisa 40 persen lebih banyak," ungkapnya pada Rabu (14/10/2020).

2. La-Nina merupakan fenomena alam periodik

Pixabay

Reni memaparkan La-Nina merupakan fenomena alam periodik, di tahun 2016/2017 pernah melanda Bantul yang diperparah bada Cempaka.

Sedangkan tahun ini diperkirakan terjadi badai tropis di Samudra Hindia. Namun BMKG belum bisa memprediksi apakah badai tersebut akan sampai di perairan Selatan Jawa atau tidak.

"Seperti di tahun 2017 dampaknya akan luar biasa. Namun kita prediksi  sepertinya masih belum sampai di perairan Selatan Jawa," katanya.

Baca Juga: Antisipasi La Nina, Jokowi Minta Informasi Cuaca Cepat Disebar 

Berita Terkini Lainnya