BEM KM UGM Desak Pemerintah Perbaiki Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Infrastruktur ineternet di pedesaan masih jauh tertinggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang melanda dunia mengharuskan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Meski sudah lebih satu tahun sistem PJJ dilakukan, BEM KM UGM masih menemukan sejumlah kendala dan kelemahan.
Presiden Mahasiswa BEM KM UGM, Muhammad Farhan menjelaskan banyak daerah di Indonesia yang fasilitasnya belum mampu menunjang pelaksanaan PJJ, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Selain itu, PJJ dianggap tidak efektif untuk mengajarkan nilai pendidikan pada pelajar.
"Sebagai contoh, nilai nilai kedisiplinan, etika, moral, dan juga nilai-nilai pendidikan lainnya yang hanya dapat diperoleh secara efektif melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM)," ungkapnya.
Baca Juga: Pasar COD di Gunungkidul, Pedagang Tak Boleh Gelar Dagangan
1. Infrastruktur pedesaan masih jauh tertinggal
Farhan menjelaskan data peta jaringan infrastruktur internet pedesaan masih jauh tertinggal dibandingkan masyarakat perkotaan ataupun nasional. Pemerintah dinilai hanya terkesan menyamaratakan sebuah permasalahan pendidikan di Indonesia dengan satu solusi, yaitu pemberian bantuan kuota internet. Padahal, permasalahan fundamental dalam hal jaringan infrastruktur adalah fokus dalam permasalahan pendidikan saat ini.
"Lalu, para pelajar yang tak mempunyai gawai maupun tak ada koneksi internet yang baik, tetap tak akan bisa menikmati bantuan kuota internet yang digunakan untuk PJJ tersebut," terangnya.
Baca Juga: Pekan Depan Kota Yogyakarta Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka