Barat-Barat Laut Berpotensi Terancam Bahaya Erupsi Gunung Merapi
Aktivitas sedikit menurun dibanding minggu lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Berdasarkan data deformasi dan perubahan morfologi hingga hari ini, wilayah Barat-Barat Laut Gunung Merapi menjadi wilayah yang berpotensi terancam bahaya erupsi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, meski potensi tersebut saat ini ada di sisi Barat-Barat Laut, namun demikian tidak menutup kemungkinan wilayah lain juga memiliki potensi.
"Berdasarkan data EDM, kalau kita perhatikan data pemendekan jarak atau penggembungan tubuh gunung api, ini adalah yang paling besar itu adalah ke Barat-Barat Laut. Sehingga potensi-potensi bahayanya itu ada di situ, daerah barat-barat laut itu. Jadi untuk ke utara sampai saat ini belum ada indikasi ke sana sampai data hari ini ya," ungkapnya pada Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Pengungsi Merapi Salurkan Hak Pilih di Dekat Barak Pengungsian
1. Fluktuatif di nilai yang tinggi
Hanik mengatakan, pada pemantauan Gunung Merapi periode 4-10 Desember 2020, Gunung Merapi tercatat mengalami kegempaan Vulkanik Dangkal (VTB) sebanyak 232 kali, 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP), 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 256 kali gempa Guguran (RF), 209 kali gempa Hembusan (DG) dan 2 kali gempa Tektonik (TT).
Sedangkan untuk deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 sentimeter per hari.
"Secara mingguan data pemantauan Seismik dan Deformasi menunjukkan sedikit penurunan, namun secara umum masih fluktuatif di nilai yang tinggi," katanya.
Baca Juga: Jarak Sumber Magma Merapi 1,3 Kilometer dari Puncak Gunung